IBUKU adalah ciptaan Allah SWT yang
sangat luar biasa, karena
ibuku mempunyai hati yang tulus, serta
kasih dan sayang yang tiada tara untukku dan kelima saudaraku.
Ibuku wanita yang sangat tangguh karna semenjak ayah telah
tiada, ibuku berperan sebagai ibu sekaligus ayah untukku dan saudara-saudaraku. Dimana aku berfikir bahwa itu adalah hal
yang tidak mudah dilakukan. Ia bekerja tanpa mengenal waktu.
Apapun
yang dapat ia kerjakan ia akan lakukan itu yang penting halal hanya untuk
memastikan aku dan saudaraku-saudaraku mempunyai kehidupan masa depan yang baik
serta berkah,yang setara dengan anak-anak pada umumnya.
Ibuku tidak pernah menunjukan kepadaku dan saudara-saudaraku
wajah letihnya, malah sebaliknya ia menunjukan senyum terbaik yang sangat indah
menghiasi wajah ranumnya. Pernah, bahkan sering sekali aku melihat ibu ketika
selesai memasak untuk makan siang, kerap kali ia tak langsung makan, bahkan aku
rasa ia tidak makan satu suap pun.
Tapi,
sebagai anak yang ia besarkan dengan tulus aku tahu ibuku sebenarnya lapar
tapi, demi aku dan saudara-saudarku ia rela menahan lapar agar kami
anak-anaknya merasa kenyang dan merasa cukup.
Ibuku mendidik anak-anaknya dengan sangat baik(bukan keras),
ketika ia marah, terkadang aku menentangnya, dan setelah itu aku sadar bahwa
yang aku lakukan itu salah. Dan lebih luar biasanya lagi ibu
memaafkan kesalahanku dengan tulus, apalagi ketika kami adik-beradik bertengkar
dengan masalah besar maupun kecil ibu akan tetap memafkan kenakalan kami.
Ibuku tidak ingin kami salah asuh, karna tidak sedikit
masyarakat dimana tempat kami tinggal
dan bernaung bahwa, seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya dipandang
hanya sebelah mata. Maka dari itu ibuku berusaha menujukan kepada dunia bahwa
ibu bisa mengidupiku dan saudara-saudaraku sampai hidup anak-anak kesayangnya
terjamin dan sukses dari hasil keringat ia sendiri. Karena kebahagiaan kami adalah
kebahagiannya, kesedihan kami juga kesedihannya. (tulisan Ratna Aprillia, Mahasiswa
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar