Kamis, 04 Januari 2018

ROMI KETUM PARPOL TERMUDA DI PARLEMEN

Romahurmuziy bersama Mbah Mun
M. Romahurmuziy adalah Ketua Umum Termuda dalam sejarah Partai Persatuan Pembangunan di Indonesia. Romi atau Gus Rommy yang dikenal mewakili generasi Baby Boomers (tahun kelahiran 1945-1964) dan generasi X (tahun kelahiran 1965-1985) telah mewarisi tradisi politik santri dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU).

Secara silsilah, dia yang dilahirkan di Yogyakarta pada 43 tahun silam adalah CICIT Kiai Wahab Hasbullah. Kiai Wahab yang merupakan Rais Aam (orang nomor satu) terlama dalam sejarah NU, yaitu selama 24 tahun. Kiai Wahab juga tercatat menjadi pendiri NU bersama dengan Kiai Hasyim Asy'ari. M. Romahurmuziy juga adalah keturunan dari Wahib Wahab yang adalah Menteri Agama pada 1959-1962.

Sementara ayahnya, Prof. Dr. M. Tolchah Mansoer, dan ibunya, Hj. Umroh Machfudzoh adalah pendiri sayap pelajar NU, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU).

Ibunya juga adalah Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Provinsi DI. Yogyakarta di era 1980-an, pendiri Wanita Persatuan Pembangunan dan anggota Fraksi PPP DPR 1987-1997.

M. Romahurmuziy menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di Yogyakarta. Sementara gelar Sarjana Teknik Fisika dan Magister Teknik Industri diperolehnya di Institut Teknologi Bandung. Sejak kecil ia sudah sering berprestasi di aneka lomba dan terpilih sebagai SISWA TELADAN NASIONAL pada tingkat SMP (1989) dan SMA (1992).

Dia juga menyabet juara di MUSABAQOH TILAWATIL QUR'AN hingga festival band. Hal ini menegaskan meski dibesarkan dalam tradisi santri, ia juga tak alergi dengan musik. Malah ia tercatat sebagai basis band Bhinneka Svara IX di SMA yang sempat tampil pada acara reunian.

Romahurmuziy bersama SBY
Ia juga mantan Ketua OSIS SMAN 1 Yogyakarta, Ketua Lembaga Kemahasiswaan Salman ITB, dan segudang aktivitas lainnya.

Sementara dalam bidang politik, M. Romahurmuziy memulainya dari kepengurusan Departemen di DPP pada Muktamar V (2003), Wakil Sekjen (2007), hingga Sekjen (2011).
M. Romahurmuziy kemudian masuk ke parlemen pada 2009 sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Kebumen, Banjarnegara dan Purbalingga. Begitu terpilih, ia ditunjuk sebagai Sekretaris Fraksi PPP DPR, lalu menanjak sebagai anggota Badan Anggaran DPR (2009) dan Ketua Komisi Pertanian DPR (2010).

Ia mulai menjadi perhatian publik sejak keanggotaannya di Pansus Angket Skandal Bank Century (2009). Dia juga pernah dinobatkan sebagai anggota DPR RI PALING ASPIRATIF dari daerah pemilihan Jawa Tengah dan mendapat PWI Award (2013).

Namun M. Romahurmuziy tampil sebagai Ketua Umum PPP di tengah konflik dualisme kepemimpinan. Konflik yang dipicu muktamar ganda pada tahun 2014 ini kemudian diatasi dengan menggelar Muktamar VIII untuk islah di Pondok Gede, Jakarta.

Dalam muktamar yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo, M. Romahurmuziy terpilih secara aklamasi. Hasil ini menunjukkan KUATNYA penguasaan struktural partai hingga akar rumput.

Sejumlah kader yang tak puas masih juga mencoba menggugat muktamar itu hingga akhirnya Mahkamah Agung mengakhiri seluruh konflik hukum PPP berdasarkan Putusan Kasasi No. 514/K/TUN/2017 tanggal 4 Desember 2017.

Dengan demikian, SAH dan PARIPURNA keabsahan DPP PPP di bawah kepemimpinannya. M. Romahurmuziy memegang prinsip bahwa hidup setiap saat harus diisi dengan kegiatan yang memberi manfaat kepada sesama.
"Kalau belum bisa memberi manfaat kepada orang lain, janganlah membuat repot atau menyakiti mereka. Kalau belum bisa memberi manfaat kepada diri sendiri, janganlah merusak diri kita," ujarnya.


Saat ini, M. Romahurmuziy yang tercatat sebagai Ketua Umum TERMUDA di antara partai-partai politik di DPR itu tengah menjalankan konsolidasi hingga ke akar rumput. (DPP.OR.ID)

Rabu, 03 Januari 2018

45 TAHUN PPP : MARI BERSATU MEMBANGUN INDONESIA

Saat berselancar di dunia internet, tak sengaja coba searching tentang usia 40 tahun. Hanya dalam hitungan detik, muncul sejumlah atikel yang membahas usia 40 tahun dari berbagai persektif dan kajian.
Salah satu artikel yang sengaja saya baca memulai tulisannya dengan ini : “Apa rahasia umur 40 tahun menurut Islam? Apa makna di balik usia 40 tahun? Apakah rahasia ini hanya berlaku untuk pria yang berumur 40 tahun saja ataukah juga berlaku untuk para wanita?
Membaca cuplikan tulisan ini, dalam hati saya berkata “Apa rahasia umur Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ke 45 tahun? Apa makna umur 45 tahun bagi pengurus, kader dan umat Islam? Dan apakah di umur yang ke 45 tahun memiliki makna dan spirit?
Kalau mengacu pada tagline yang dikeluarkan Pengurus Pusat PPP, secara sederhana usia ke 45 tahun ini dimaknakan sebagai langkah konsolidatif bagi pengurus, kader dan simpatisan PPP termasuk umat Islam Indonesia, agar merapatkan shof (barisan) dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik.
Inilah pemahaman yang saya maknakan dengan tagline “Mari Bersatu Membangun Indonesia”. Jika menggunakan kaidah ushul fiqh yakni mafhum mukholafah (makna terbaliknya), secara tegas menunjukkan bahwa selama 45 tahun PPP berkiprah di Indonesia, masih terus berusaha mempersatukan seluruh kekuatan umat Islam dalam satu dalam memaknai siyasah bidang politik.
Kenapa siyasah politik, karena memang selama ini bangsa ini belum pernah terjadi umat Islam Indonesia satu komando, satu suara dalam berpolitik. Pada awal-awal bangsa ini menggelar suksesi politik, umat Islam terkelompok dalam beberapa faksi.
Ada faksi Nahdlatul Ulama, Persatuan Tarbiyah Indonesia, Masyumi, Sarikat Islam dan lainnya. Kondisi itu terjadi selama orde lama dan orde baru. Bahkan siatusi yang lebih parah terjadi ketika bangsa ini menghirup udara reformasi. Setiap orang yang merasa kapasitas untuk memimpin partai politik.
Hingga akhirnya, dengan alasan karena ketidaksepahaman lahirlah partai-partai berazaskan Islam atau bernuansa Islam. Seperti Partai Keadilan (PK) yang kemudian bermetamorfosa menjadi Partai keadilan Sejahtera (PKS). Ada Partai Amanat Nasional (PAN), ada juga Partai Bintang Reformasi (PBR), ada Partai Nahdlatul Ulama dan lain-lainnya.
Padahal sebelum era reformasi, bebarapa partai politik Islam telah berfusi dengan membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PPP yang didirikan para ulama ini, diharapkan menjadi poros umat Islam dalam menjalankan siyasah politik.
Fakta inilah yang kemudian menjelaskan bahwa PPP sampai saat ini belum mampu mempersatukan umat Islam dalam satu wadah partai politik. Padahal berbagai upaya sudah dilakukan, mulai dari memperjuangkan hukum Islam di kodifikasi menjadi hukum nasional dan langkah-langkah politik lainnya.
Oleh karena itu menurut saya di usia 45 tahun, PPP membangun komitmen untuk terus mempersatukan kekuatan umat Islam dalam siyasah dan politik dengan mengusung tagline “Mari Bersatu Membangun Indonesia”.
Dari sisi pilihan prasa, “Mari” berarti sebauh ajakan yang ditujukan secara umum atau siapapun. “Bersatu” berarti berkumpulnya atau menyatunya sejumlah faksi dalam satu maqom /tempat. “Membangun” kata yang menunjukkan arti cara menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud dari asal kata bangunan. Atau juga bermakna mendirikan atau dalam kata sifat memperbaiki. Sementara “Indonesia” adalah nama negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia. Secara sederhana menurut pemahaman saya, tagline ini merupakan ajakan kepada seluruh masyarakat agar bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih baik bersama PPP.
Hal yang mungkin perlu dipertanyakan secara khusus ditujukan kepada seluruh pengurus dan kader PPP, sudahkah niat mulia ini menjadi konsep bersama. Jangan-jangan, konsep ini hanya milik pengurus pusat saja dan jika itu faktanya, jelaskan bahwa niat tersebut akan sangat sulit direalisasikan. Sebab, di jajaran DWP, DPC, PAC hingga Ranting, konsep ini masing mengawang-awang alias tidak membumi. Untuk itu pula, pengurus pusat PPP berkepentingan mensosialisasikan niat tersebut kepada seluruh jajarannya.
Apalagi kalau kemudian dihubungkan dengan agenda nasional sukses politik alias pemilu yang akan digelar pada medio 2019 mendatang. Adalah mustahil bagi PPP untuk membangun Indonesia kearah yang lebih baik bersama-sama umat Islam, jikalau tidak memenangkan kontestasi pemilu.
Untuk memenangkan kontestasi pemillu 2019, PPP yang saat ini dihajar babak belur, sehingga untuk berdiri tegakpun gamang, merupakan misi impossible. Selama tiga tahun lebih hubar-habir oleh perseteruan internal, membuat PPP kehilangan kekuatan. Ditambah lagi, gempuran opini yang dibangun di tengah-tengah masyarakat –baik yang tidak suka PPP besar, maupun kelompok yang murni mengkritisi PPP- seakan tidak pernah selesai hingga saat ini.
Bahkan dari berbagai persitiwa yang menimpa PPP, sejumlah lakob dalam bahasa Arab bermakna sebutan/nama panggilan disematkan kepada PPP. Mulai dari Partai Pendukung Penista Agama, Partai Anti Islam, Partai yang tidak berpihak para ulama, partai bla, bla dan bla. Semua lakob yang diberikan bernilai negatif.
Dumay atau dunia maya juga memberikan kontribusi besar dalam penyebaran dan pembangunan opini negatif bagi PPP. Bahkan, rasanya risih dan menyakitkan disaat terjadi ‘perang urat syaraf’ di dunia maya. Posisinya, PPP seolah-olah hanya bisa bertahan ditengah gempuran dan serangan yang maha dahsyat. Meskipun sudah berdarah-darah dan lemah, kelompok yang ‘menghajar’ PPP bagai kesetanan. Kalau PPP muncul ke permukaan, langsung dihajar dan dibenamkan. Padahal kalau mereka ditanya, apakah mengetahui kondisi sebenarnya yang dialami PPP, dapat diprediksi sebagia besar meraka tidak tahu.
Tapi itulah pakta dinamika politik yang harus diterima PPP. Ibarat kata orang bijak, kalau umat Islam rajin ibadah shalat dan puasa, pasti itu tidak bernilai apa-apa, sebab dalam pandangan mereka shalat dan puasa itu adalah kewajiban yang harus dilakukan. Giliran, ada umat Islam tidak baik dalam bertetangga misalnya, pasti orang ramai-ramai membully dan menghujatnya. “Kata beragama Islam, tapi sama tetangga tak baik”, “Katanya muslim, tapi koq tidak baik sama tetangga”. Padahal orang yang membully dan menghujat tidak tahu sama sekali apa permasalah sebenarnya.
Terlepas dari seluruh kondisi yang ada, paling penting dilakukan PPP saat ini adalah terus melangkah untuk menunjukkan kepada umat Islam, bahwa apa yang umat tuduhkan, sangkakan, tidak seperti itu yang sebenarnya. Tentu harus dilakukan muhasabah atau intropeksi diri oleh seluruh pengurus dan kader PPP, sehingga hal-hal yang dinilai akan menimbulkan penilaian negatif dari umat, sedapat mungkin ditinggalkan.
Paling utama, PPP harus memperkuat hubungan ilahiyah, sebab segala urusan dan permasalahan pasti selesai bila Allah Swt sudah memberikan pertolongannya. PPP harus belajar dari Rasulullah Muhammad Saw, ktika diangkat menjadi Nabi di usia 40 tahun, diberikan tugas untuk memperbaiki masyarakat jahiliyah. Masyarakat yang peradabannya masih sangat jauh dari nilai-nilai kebaikan. Dan kata kunci keberhasilan Nabi Muhammad mengemban risalah kenabian dan penyebaran agama Islam hanya dengan Akhlakul Karimah.
Untuk itu pula, menurut pandangan saya, langkah pertama yang harus dilakukan PPP di usia 45 tahun adalah membaguskan akhlak dan moral seluruh pengurus. Azas Islam jangan hanya tinggal azas tapi wajib diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya harus dipahami bahwa ber-Islam = ber-PPP dan ber-PPP = ber-Islam.
Kemudian, enam prinsif perjuangan PPP (Ibadah, Amar ma’ruf nahi munkar, Kebenaran, Kejujuran dan Keadilan, Musyawarah, Persamaan, Kebersamaan dan Persatuan, Istiqomah) harus dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen oleh siapapun yang menyebut dirinya pengurus dan kader PPP.
Inilah sekelumit catatan rahasia dibalik usia PPP 45 tahun, begini jualah PPP memaknai usai yang sudah 45 tahun ini dan rahasia usia 45 tahun PPP ini berlaku bagi pengurus dan kader PPP laki-laki dan wanita.
Tentunya tulisan ini jauh dari kesempurnaan dan pasti punya pandangan berbeda dengan yang lain. Untuk itu, tulisan ini hanya didedikasikan untuk internal PPP sebagai bahan untuk menyusun langkah dan rencana besar menyatukan umat Islam membangun Indonesia. (Oleh : Mursal Harahap, S.Ag. M.Kom.I/Wakil Sekretaris Bid. BAPPILU DPW PPP Sumut)  

IBUKU PINTAR

Ibu adalah seorang pahlawan bagiku, pintar dalam segala hal. Nama ibuku Hasnaidar br Lubis. Bagiku dia wanita pintar, walaupun dia sedikit cerewet, tegas, tapi hatinya sangat lembut.
Kalau teman-teman aku dating, dia itu senang sekali. Dia temanku di rumah selalu care dan kami selalu nyanyi, main gitar dan memasak bersama. Apapun yang terjadi padaku ibu yang selalu aku andalkan, karena hanya aku putri tunggalnya. Dia berharap kelak aku sukses seperti yang aku inginkan.
Ibu selalu mendidik dan mengajariku, walaupun sebenarnya ia sangat sibuk dengan pekerjaanya. Dia mengajariku ilmu bahasa inggris, matematika dan lain-lain, meskipun ibu sebenarnya bukan seorang guru.

Keahlian tersebut bagiku sangat luar biasa. Ibu juga mahir menyanyi, kami selalu bernyanyi bertiga d irumah bersama ayah. Kedua orangtuaku sangat luar biasa, ketika aku ada masalah, ibulah tempat curahan hatiku, tempat tawaku. Prestasi-prestasi yang diperoleh ibuku dalam pekerjaannya menjadi motivasi bagiku.
Aku sangat bersyukur mempunyai ibu sepertinya yang selalu kerja dan mengetahui banyak banyak hal.

Aku sangat menyayangi ibuku, karena dia pintar dalam segala hal. Ketika aku ada masalah ibuku andalanku, dia berani melawan apapun. Aku ingin seperti ibu yang pintar, walaupun aku sekarang belum pintar. Namun kuyakin suatu waktu mampu membahagiakan ayah dan ibuku yang sangat aku cintai lebih dari apapun.

Ibuku adalah pahlawan terbaiku yang pernah ada dibumi. Ibu tidak membutuhkan balasan, kecuali prestasi dan kebanggaan yang aku dapat untuk orangtuaku dan prestasi-prestasiku selama ini. Aku sangat bersyukur karena itu, semua berat doa ayah dan ibuku tercinta.
Saat ini ku sangat merindukan ibu, apalagi saat ini aku jauh. Sungguh mereka pasti kesepian tanpa aku, tak afdhal bernyanyi rebutan di rumah. Begitupun aku disini sendirian merindu, ibu tunggu aku pulang.. aku sangat menyangi ayah dan ibuku. I loveyu ayah ibu……… (Fitri Chairani Panjaitan, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

IBUKU YANG CANTIK

Ibuku adalah ciptaan Allah SWT yang sangat luar biasa, karena ibuku mempunyai hati yang tulus,serta kasih dan sayang yang tiada tara untukku dan ke-5 saudaraku.
Ibuku wanita yang sangat tangguh karena semenjak ayah telah tiada,   ibuku berperan sebagai ibu sekaligus ayah untukku dan saudara-saudaraku. Menurutku itu   tidak   mudah   dilakukan, ia bekerja tanpa mengenal waktu, apa saja yang dapat dikerjakannya akan ia lakukan, yang penting halal. Termasuk untuk memastikan kami mempunyai   masa depan baik serta berkah, setara dengan anak-anak pada umumnya.
Ketika ayah masih hidup ibu juga bekerja membantu perekonomian keluarga. Aku melihat ibuku sangat kerepotan, dimana harus berjualan sekaligus mengurus anak-anaknya. Pada saat itu aku mempunya adik kecil berusia 3 tahun. Dua kakak aku tidak tinggal di rumah karena harus menempuh pendidikan di luar kota.
Pada saat itu aku berinisiatif buat menjaga adikku, agar ibu bisa bekerja dengan leluasa. Tetapi setelah aku duduk dibangku kelas 6 SD ayah berpulang kerahmatullah. Pada saat itu ibukuserta seluruh keluargaku sangat merasa kehilangan tetapi,aku yang melihat ibukulah yang sangat rapuh,karena ia harus kehilangan pendamping hidupnya. Tak ingin berlarut dalam kesedihan ibuku mencoba bangkit dari keterpurukan.
Ibuku memulai dari awal, karena usaha jahit ayah bangkrut waktu itu. Ibuku tidak pernah menunjukan kepadaku dan saudara-saudaraku   wajah   letihnya,   malah sebaliknya ia menunjukan senyum terbaik yang sangat indah menghiasi wajah ranumnya.
Pernah bahkan sering sekali aku melihat ibu ketika selesai memasak makan siang, ia tidak langsung makan. Bahkan aku rasa ia tidak makan satu suap-pun, tapi sebagai anak aku tahu ibuku sebenarnya lapar. Tetapi, demi aku dan saudara-saudarku ia rela menahan lapar agar kami anak-anaknya merasa kenyang dan merasa cukup.
Ibuku mendidik anak-anaknya dengan sangat baik (bukan keras), ketika ia marah. Terkadang aku menentangnya, dan setelah itu aku sadar bahwa aku salah, luar biasanya ibu memaafkan kesalahanku dengan tulus. Apalagi ketika kami adik-beradik bertengkar dengan masalah besar maupun kecil, ibu akan tetap memafkan kenakalan kami.
Kadang aku merasa ibuku sudah tidak sanggup menahan beban yang besar yang ia tanggung, tetapi aku salah. Ternyata ibuku punya kekuatan luar biasa menopang bebeban berat itu. Ibu mengajari kami banyak hal.  Ibuku tidak ingin kami salah asuh, karena tidak sedikit masyarakat dimana tempat kami tinggal dan bernaung, seorang istri yang ditinggal mati suaminya dipandang sebelah mata.
Padahal mereka tidak tahu apa yang sudah dialamai ibuku, mereka  hanya pandai mencela mungkin dikarenakan kurangnya asupan agama. Maka dari itu ibuku berusaha menujukan kepada dunia bahwa ibu bisa mengidupiku dan saudara-saudaraku sampai hidup anak-anak kesayangnya terjamin dan sukses dari hasil keringat ia sendiri. Karenakebahagiaan kami adalah kebahagiannya, kesedihan kami juga kesedihannya.

Terimakasih ibu, atas apa yang telah ibu korbankan dan perjuangkan buat anak-anakmu. Ibu sangat berjasa dan berpengaruh dalam hidup kami, kami menyayangi ibu, kami mencintai ibu, karena ibu adalahibu terhebat buat kami. (Ratna Aprilia Piliang, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

TEGAR

Dikenal sebagai seorang yang cerewet, selalu melarang anaknya walaupun kurang di dengarkan anaknya, menjadi pemimpin rumah tangga ketika sang suami tidak ada itulah ibu ia selalu melakukan yang terbaik untuk anaknya walaupun  tindakanya atau pemikiranya terlalu berlebihan karna kasih sayangnya yang tak pernah pudar.
Tapi begitu banyak yang ia hadapi sehingga harus bersabar karna itu ia juga memiliki hati yang kuat kalau diibaraatkan hatinya terbuat dari baja yang kuat dan kokoh. Ia begitu kuat ketika menghadapi segala masalah rumah tangga terkadang ia disalahkan suaminya karena masalah sepele padahal bukan salahnya, belum lagi ketika masalah ekonomi dan masalah anaknya ketika di sekolah ataupun diluar, ia begitu tegar ketika sang suami merasa bosan terhadapnya dan diacuhkan, waluapun begitu ia masih bisa tersenyum dan menangis di hati dan kalau ditanya kenapa ia selalu menjawab tidak apa-apa. Karena itulah dia disebut juga pembohong besar berhati besar. Salah satu hal yang paling menyakitkan ia adalah ketika ia tak bisa membuat anaknya sukses dan bahagia, dan hal yang paling menyakitkan ia adalah ketika sang anak tidak berbakti kepada orangtuanya.karna cita-citanya membuat orang yang ia kasih sayangi mendapatkan kebahaagiaan dunia dan akhirat.
9 bulan iya mengandung, disaat itu iya merasakan jerih payah yg teramat dalam demi si buah hati yg akan lahir. Ketika si buah hati terlahir ke dunia di situlah kebahagiaannya yang bisa membalas jerih payah selama 9 bulan mengandung, akan tetapi ia mengetahui ini awal dari usaha untuk berikutnya ia akan membesarkan si buah hati dan menyekolahkanya hingga jenjang sarjana.
Ia tidak perduli dan malu dengan apa yang di usahakanya selama itu halal dan bisa untuk menyekolahkan si buah hati yang akan berjuang untuk masa depanya. Ketika melihat anak-anaknya sudah menyelesaikan sekolah mereka di situlah ia bisa merasa tenang, bahagia, dan sangat bangga.
Dan ia selalu berpesan kepada anak-anaknya "Jadilah orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain karna ibu paling tidak suka menjadi beban masyarakat yang kerjanya menyusahkan orang lain bagaikan benalu yang tidak tau malu", itualah pesan yang harus di tanamkan di setiap anak-anaknya

Ialah seoarang yang penenang ketika keluarganya dalam kesulitan,ialah seoarang penyemangat ketika keluarganya dalam masalah, dan dialah yang akan selalu berdiri disamping keluarganya baik senang maupun susah terimakasih ibu. (***)

IBU YANG ISTIMEWA

Ibu adalah sosok yang berjasa dalam hidup ini. Dia mengandung selama 9 bulan dan melahirkan dengan pengorbanan yang sangat besar. Ibu saya adalah orang yang sangat saya cintai dan saya sayangi dalam hidup ini. Dia memiliki wajah yang sangat cantik, rambut yang hitam bergelombang, matanya yang bulat, dan senyumnya yang indah. 
Dia mempunyai sifat yang dapat membuat saya kagum dan bangga pada dirinya dan membuat saya ingin jadi sepertinya.Ibu saya adalah seorang  wanita yang pandai memasak. Masakannya selalu enak membuat saya selalu ketagihan.
Ibu orang yang teristimewa bagi saya dia merawat saya dari sejak kecil hingga sekarang dia tak pernah mengeluh,kalau saya sedih dia yang selalu menghiburku yang selalu memberi motivasi untuk menjadi anak yang kuat. Tapi  sampai saat ini saya belum bias membalas jasa seorang ibu. Selama ini saya hanya bias membantah bila dinasehati, selalu melawan dikasih tau, tapi ibu selalu sabar.
Ibu saya adalah orang yang disiplin. Sejak ia masih muda, ibu saya selalu terbiasa untuk menjadi disiplin dan terbiasa untuk meletakkan segala sesuatu ditempatnya kembali. Dia suka semuanya dalam keadaan rapi. Dia akan marah jika anaknya tidak menempatkan segala sesuatu yang saya gunakan kembali dimana saya mengambilnya. Dia terkadang suka mencubit saya atau adik saya, namun saya tetap sayang sama dia, karna dia wanita yang mandiri. Dia suka melakukan segala sesuatu dengan sendiri, selama dia masih bisa melakukannya sendiri.
Tetapi ketika saya sudah kuliah dimedan saya jarang bertemu dengan dia, saya jarang memakan masakan dia, dia juga sering menangis ketika rindu dengan saya kata ayah saya. Dia selalu berkata “ yang mandiri ya disana,jaga kesehatan, jangan lupa sholatnya”. Tetapi  kini saya mulai sadar, pengorbanan yang dilakukan ibu hanya demi kebahagian saya, dia sering marah dan mencubit itu karna dia sayang terhadap saya.
Dia adalah pendengar dan penasehat terbaik saya. Dia seorang wanita yang tercipta paling istimewa karena dirinya yang cantik, dan masakannya yang sedap, nasehatnya begitu berharga,dia sosok yang begitu sempurna bagi saya. Dia orang yang paling bisa mengerti saya.
Buat ku ibu adalah harta termahal  yang ada didunia ini, kulewati 17 tahun  hidup didunia ini bersama ibu, walaupun saat ini aku jauh dari ibu, ketika aku dirumah aku sering menghabiskan waktu bersama dengannya membantu  pekerjaan  rumah
Teringat ketika aku kelas 2 SMA , aku pernah di vonis penyakit usus buntu, ibu sempat menangis mendengarnya, selama 2 minggu aku dirawat dirumah sakit dia tak pernah mengeluh untuk merawat ku, dia selalu berdoa agar aku cepat sembuh
Kadang saya berpikir penderitaan karena mengandung saya selama 9 bulan itu belum lah berakhir. Penderitaan mu semakin bertambah seiring pertumbuhan ku ini. Aku yang semakin dewasa menjadi sosok yang sangat egois, sosok yang tidak tahu diri di hadapannya tapi tidak pernah di hiraukan. Karena ibu tahu bahwa rasa sayangnya lah yang menjadi kunci kesabarannya. (Ayu Pratama , mahasiswa Fakkultas Syariah dan Hukum Uin Sumut)

KASIH SAYANG SEORANG IBU

Ibu memainkan peranan yang penting dalam kehidupan setiap keluarga. Kebanyakan anak berasa sungguh bahagia kerna mempunyai ibu yang prihatin dan penyayang. Oleh itu, tidak dinafikan bahwa kasih sayang ibu terhadap anak amat penting sekali.
Sebenarnya, nilai kasih sayang seseorang ibu tidak dapat diukur dengan uang. Ibu yang peka dan penyayang akan senantiasa mengambil berat dan menjaga kebajikan anak dengan sempurna, mendorong anak agar berjaya dengan cemerlang dalam pelajaran di samping mengutamakan aspek kesihatan dan minat anak-anak. Seorang ibu sanggup berkorban untuk kepentingan masa depan anak supaya menjadi insan yang berguna apabila dewasa kelak.
Sebaliknya, jika seseorang ibu tidak bersifat penyayang dan kurang bertanggungjawab maka masa depan anak-anak akan menjadi gelap-gelita. Anak yang kekurangan perhatian dan kasih sayang seringkali didapati emosi mereka mudah terganggu sekali gus mendorong mereka mencari jalan keluar dan mudah bergaul dengan rakan sebaya yang bebas dan liar. Akibatnya, masa depan anak-anak akan tergugat sekiranya mereka terjerumus ke lembah dadah, jenayah dan maksiat.
Malangnya, pada zaman sekarang, terdapat segelintir anak yang sudah dewasa dan berjaya mudah bersikap “bagai kacang lupakan kulit”. Mereka sanggup membiarkan kehidupan ibu yang pernah membesarkan mereka di desa pedalaman dalam keadaan yang tidak terurus, hidup melarat dan kesepian tanpa anak cucu di sisinya. Oleh itu, pada minggu kedua bulan Mei setiap tahun, tarikh itu dipilih semata-mata untuk anak-anak meraikan ibu yang tercinta bersempena dengan Hari Ibu di seluruh negara. Pada hari tersebut, jasa bakti dan usaha ibu selama ini diperkatakan, dikenang dan dihargai. 
Kesimpulannya, kasih sayang ibu akan senantiasa kekal dan berada di sisi anak-anak selagi hayat dikandung badan. Sesungguhnya, syurga anak di hujung telapak kaki ibu. (Akbar Gunawan, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

TERKUAT

Ibu adalah orang yang sederhana, dia selalu mengajariku dan menerapkan dalam hidup tidak boleh bermegah-megahan, dan berlebihan dalam hal apapun. Ibuku merupakan sosok yang kuat dalam menghadapi segala permasalahan.
Ibu yang sangat kuat dia merawat ku dari sejak kecil hingga sekarang dia tak pernah mengeluh, kala aku sedih dia selalu menghiburku selalu memberikan ku motivasi untuk dapat menjadi anak yang kuat kokoh . tapi sampai saat ini aku belum bisa membalas jasa seorang ibu.
Selama ini aku hanya bisa membantah bila di nasihati, selalu melawan bila dikasih tau, tapi ibu selalu tersenyum dan tetap kuat. dia bekerja keras untuk membahagiakan aku tanpa mengeluh sedikit pun, rasanya aku ingin sekali membalas jasa-jasa ibu , jasa-jasa yang telah engkau berikan sewaktu aku kecil hingga sekarang. Ibu selalu melindungiku dari segala bahaya aku senang ibu pun selalu ikut senang. Di setiap doa ku, aku selalu memanjatkan agar tuhan selalu memberikan kebahagiaan dan semoga tuhan dapat membalas semua jasa-jasa ibu yang telah merawatku dari kecil hingga sekarang.
Aku ingin sujud di kaki ibu karna aku menyadari aku sudah banyak bikin ibu sakit hati tanpa aku ketahui aku yakin ibu pernah menangis karena sikap aku. Sesungguhnya aku ingin sekali memeluk ibu aku ingin minta maaf karna selama ini yang aku bisa lakukan hanyalah menyusahkan ibu saja.
Aku ingin mewujudkan semua keinginan ibu. setiap ibu berdoa ibu selalu mendoakan kebahagiaan anak-anaknya. yang dia pikirkan hanyalah untuk kebahagian anak-anaknya tanpa menghiraukan diri dia sendiri. Seorang ibu memang pahlawan tanpa balas jasa. aku berjanji bila aku bisa aku akan mewujudkan semua keinginan ibu akan selalu menjaga ibu di hari tua.
Tiada henti aku akan selalu mendoakan ibu mendoakan agar ibu bahagia selalu. Pesan-pesan ku buat ibu : Ibu jangan pernah merasa cape untuk selalu merawat dan mendidik ku hingga nanti mendidik ku untuk menjadi seorang yang baik. yang tak akan pernah mengecewakan ibu. dan maaf kalau selama ini yang bisa aku lakukan selalu saja merepotkan ibu. Makasih ibu tersayang ibu memang terkuat. (Rifat Zilma, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)







SANG INSPIRASI

Ibuku adalah inspirasi dalam hidupku, usia beliau kurang lebih 50 tahun,
berambut hitam lurus dan lumayan panjang, beliau memiliki hidung ekonomis, mata minus, serta bibir yang tipis dan selalu berpenampilan praktis. Berat badan beliau kira-kira 55 kg dengan tinggi 155cm.
Beliau adalah sosok wanita tangguh yang merawatku yang berjuang berssama ayahku mendidik dan merawat kami sampai besar hingga detik ini juga. Mereka mengajarkan tentang agama, pendidikan, berbagi dan lain sebagainya. Beliau adalah malaikat terhormat, malaikat bagiku, yag menjadi panutanku, beliau tidak pernah mengeluh serta tidak pernah putus asa, beliau selalu berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, selalu tegar di hdapan kami. Beliau sangat baik, tidak salah jika semua orang menyukai kepribadiannya, Tidak hanya merawatku, beliau juga merawat rumah tangga sangat baik serta bekerja dengan gigih dan giat.
Ibuku adalah ibu terhebat, dia adalah sosok wanita yang tangguh, terampil, dan kuat. Aku salut dengan beliau, dari mulai bangun tidurnya, dia sudah menyiapkan makanan dan segala kebutuhan perlengkapan sekolah kami,dan lain sebagainya. Setiap kami punya masalah beliau selalu memberi selamat dan masukan sehingga masalah kami terselesaikan dengan cepat. Aku bangga denganmu ibu.
Berbicara mengenai ibi tiada habisnya, sosok yang tiada tara,tiada banding didunia ini, karenanya aku seperti ini. Menatap luasnya dunia , menghirup udara segar , dan lain sebagainya, beliau juga yang telah menginspirasiku dalam segala hal. Saat aku jatuh beliau yang menguatkanku untuk bngkit kembali, saat aku bahagia maupun sedih beliau selalu disampingku, karenanya aku belajar menghargai seorang wanita, karenanya aku belajar untuk menjadi kepribadian yang lebih baik.
Karenanya aku juga belajar akana apa arti kehidupan, bukan tanpa sebab beliau melakukan hal demikian, hanya ada satu tujuan dalam benak seorang ibu, bukan cuma ibuku namun juga ibu-ibu yang lain, ibu-ibu yang ada diseluruh dunia, yaitu bagaimana caranya agar anaknya bisa lebih baik dari dirinya.
Sedari kecil perilaku terpuji sudah beliau tanamkan pada diriku. Rasa kesbaran, rasa kesopanan, rasa keharmonisan, tatkala diriku salah beliau tidak langsung memukulku, secara langsung melainkan menasehatiku secara perlahan. Menasehatiku dengan lemah lembut walau aku tahu di lubuk hatiku yang paling dalam bahwa kemungkinan besar emosi beliau bisa saja beliau lupakan seketika pada diriku.
Namun itulah seorang ibu seorang pahlawan yang tiada tara. Rasa sabar yang beliau tanamkan dalam diriku menjadi tabiat dalam pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang beradab sudah tentu berilmu sedangkan orang yang berilmu belum tentu beradab. Motto itu yang beliau ajarkan dalam diriku beliau tancapkan dalam benakku seolah-olah beliau menancapkan kayu yang kokoh ke tanah sedalam-dalamnya.
Banyak sekali inspirasi-inspirasi yang beliau salurkan pada diriku, kemungkinan besar jikalau berlembar atau bahkan berpuluh, berates lembar untuk menulia untaian inspirasi terindah dari seorang ibu yang teramat mulia seakan tidak ada habisnya untuk aku tuangkan ke dalam selembar kertas putih tiada noda itu.
Beliau begitu banyak menginspirasiku, meberikan aku apa hakikat hidup yang sesungguhnya. Menginspirasiku bagaimana menjadi seorang pemimpin bagaimana, menjadi seorang imam yang baik untuk anak-anak dan istriku kelak. Melalui pengaplikasian beliau yang beliau tanamkan dalam diriku sedari kecil, tiada kata terindah yang dapat terlanturkan, tiada tulisan terindah yang dapat ku ukir melainkan untukmu pahlawanku, untukmu bidadarikuku yang telah menginspirasiku, untukmu yang ku muliakan ibuku tercinta inspirasiku. (Nasruddin Rahmat, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

IBU PENYEMANGAT BAGIKU

IBU adalah sesosok mulia yang selalu hadir di dalam jiwaku. Walau jauh dipandang mata, tapi tetap hadir di dalam jiwa. Ibu adalah seorang yang tak takkan pernah terbalas jasanya, walau bertumpah keringat dan bersimpuh darah demi membalasnya.
Lain dari itu, ibu adalah seorang guru yang pertama bagi anak-anak nya yang memelihara, membesarkan dan mengajari anaknya sehingga anaknya tumbuh besar dan sehat. Itulah pengorbanan ibu yang harus dibayar seorang anak walaupun ibu tidak penah meminta balas jasa kepada anaknya.
Namun saya sebagai anak harus membayar jasa ibu, setidaknya saya bisa membahagiankan ibu. Dan itulah alasan mengatakan ibu adalah penyemangat bagi saya.
Dengan cara ibu mendidik kami sebagai anak dengan caranya sendiri, yang  memperlihat bahwa hidup ini keras, tapi tidak perlu mengeluh. Itulah pelajaran yang saya ambil dari ibu, karena saya melihat ibu menghadapi segala masalah tanpa mengeluh.
Jika tidak ada diada-adakan, jika tidak cukup di cukup-cukupkan. Hal inilah yang membuat saya bersemangat menjalani hidup. Niat dan keinginan saya harus bisa merubah kehidupan keluarga demi membahagiakan ibu. Niat ini membuat saya bisa mengatakan bahwa seorang ibu adalah penyemangat bagi saya.
Ketika saya jauh dari ibu saya merindukannya, akan tetapi rindu itu saya jadikan sebagai motipasi penyemangat bahwa ada seorang  ibu yang harus dibahagiakan. Ketika semangat saya lagi lesu menjalani hidup sehari-hari. Memori tentang pengorbanan ibu mulai dari melahirkan, membesarkan, mendidik, mengajari, tanpa ada rasa bosan.
Dengan merenungkan hal itu spontan semangat saya akan kembali walau hanya di dalam hati. Karena itu bagi saya ibu adalah sebagai penyemangat, karena ibu tempat pengaduan paling tepat. Bersama ibu, insha Allah semua masalah dapat diselesaikan.
Menurut saya,  pasti semua orang ingin membahagiakan ibunya, paling tidak sebagai upaya membalas jasa dan pengorbanan yang telah diberikan ibu. Mulai dari melahirkan, membesarkan menyekolahkan hingga perguruan tinggi. Tak dapat dibanyangkan, tanpa perjuangan dan kerja keras ibu, saya tidak akan mengecap semua itu.

Ibu selalu memberi nasehat kepada saya anaknya dengan mengatakan ”Semangat ya nak”. (Andri Siregar, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

IBUKU ‘POHON BERINGINKU’

MENURUTKU sifat ibuku sama dengan fungsi pohon beringin. Seperti fungsi pohon beringin yaitu tempat berteduh dan melindungi kita dari panas dan hujan.Begitulah sifat ibuku. Ibu merupakan tempat ku berteduh dan berlindung, Ibu sebagai tempat berlindung bagi ku dari berbagai macam bentuk bahaya.

Waktu ku kecil, kalau bermain dengan teman-temanku selalu didampingi oleh Ibuku. Ibu selalu ada di sampingku waktu bermain dengan teman-teman. Kadang aku merasa malu dan minder dengan temanku karna ibu selalu mengikuti ku kemana pun aku brmain dengan teman. Tapi sekarang aku sadar, ibu selalu mengikuti aku kemana pun pergi bermain karena ia takut terjadi sesuatu yang buruk.
Terkadang aku pergi diam-diam dari rumah tanpa sepengetahuan ibu, ibu pun akan risau hatinya sebab anak nya pergi entah kemana dan tidak berpamitan dan karna asiknya bermain aku baru pulang menjelang magrib sampai di rumah ibu langsung memarahiku dan memukulku dengan sebilah rotan yang telah disiapkannya.
Dulu aku berfikir ibu memarahiku seperti itu samapai memukulku dengan rotan karna ibu tak sayang padaku. Tapi sekarang aku mengerti ibu dulu seperti itu karna dia sayang dan selalu ingin di dekat ku agar bisa selalu melindungi ku setiap saat.
Dan seperti sifat pohon beringin selanjutnya yaitu kuat, sama seperti ibuku. Ibuku adalah orang yang kuat dalam hal apapun baik kuat fisik maupun kuat batinnya.
Contoh kuatnya fisik ibuku seperti di saat ayahku sedang sakit, ibulah yang mengambil alih semua pekerjaan yaitu mengurus rumah tangga seperti mencuci menyapu mengepel memasak serta pekerjaan rumah tangga lainnya dan mencari nafkah.  Lelah kah ibuku melakukan semua hal tersebut? tentunya ibu lelah, akan tetapi demi ketiga anak kesayangannya, ia kuatkan dirinya membanting tulang untuk mencari nafkah.
Kuat batin ibuku seperti contoh kecil, ia rela melepaskan anak nya untuk menempuh pendidikan jauh-jauh dari nya walaupun hati nya sedih, dia kuatkan hatinya untuk melepaskan.
Ibu tidak pernah menginginkan imbalan apapun dari anaknya, yang ia harapkan hanyalah agar anaknya menjadi pandai dan berguna bagi orang lain. (Fuzi Ramadhan, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

  

IBUKU PEMARAH

IBUKU bernama Magdaena, anak kelima dari dua belas bersaudara. Ibu juga mempunyai suami seorang nelayan dan mempunyai satu anak yaitu aku. Ibuku juga seorang ibu rumah tangga yang pemarah diantara tetangga yang lain.
Aku sering di marahi oleh ibuku, saat aku belum makan ibu marah padaku, saat aku belum mandi sore ibu juga memarahiku, saat pekerjaan rumah ada yang tidak beres ku lakukan ibu juga marah padaku. Akan tetapi semarah apapun ibu kepadaku aku tak pernah benci terhadapnya karena dia adalah ibuku.
Ibuku sangat mudah marah kepadaku. Cuma masalah kecil saja ibuku bisa memarahiku sampai berjam-jam. Oleh sebab itu semua yang membuat ibu marah tidak akan aku lakukan lagi.  Ibuku marah kepadaku bertanda bahwa dia sangat menyayangiku.
Ibu tidak ingin aku sakit jika aku merasa tidak makan. Dia tidak ingin aku manja makanya dimarahi aku saat rumah belum bersih, ibu marah padaku karena ibu peduli kepadaku. Dibalik sifat pemarah ibuku ada sifat leman lembut yang tertanam didalam dirinya.
Bagiku ibu adalah pahlawanku yang rela melakukan apa saja untukku, ibu rela bekerja siang malam hanya karena ingin menyekolahkanku sampai aku sudah duduk dibangku mahasiswa.

Terkadang aku merasa kasihan kepada ibuku yang bekerja keras untukku, jadi aku tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan ibuku, aku akan belajar sungguh-sungguh dan membuktikan bahwa aku akan sukses berkat perjuangan ibuku. (Hamdani Hamzah, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut) 

Selasa, 02 Januari 2018

IBUKU TERCINTA

ASSLAMUALAIKUM WR.WB Teman-teman, siapa diantara kita yang tidak pernah memiliki Ibu? Setiap kita pasti memilikinya walaupun mungkin ada yang ibunya telah meninggal. Baiklah Saya akan menceritakan sedikit tentang Ibu saya.
Pagi hari yang cerah dan indah tepatnya hari Minggu, hatiku yang amat bahagia melihat senyum Ibuku kepadaku yang sedang memasak dan mengurus kami dengan penuh iklas untuk membantu dan memperdulikan kami yang sebagai anaknya.
Ibuku adalah segalanya dia tak akan tergantikan oleh siapapun. Ibuku selalu memarahiku jika aku melakukan kesalahan walaupun kesalahan itu kecil pasti dia akan memarahi dan menasehatiku dia akan marah jika aku telat makan.
        Kemudian, Di Siang hari aku izin kepada Ibuku izin keluar untuk bermain bersama teman temanku, dia segera mengizinkanku untuk keluar dan sebelum ia memberi izin dia berpesan kepadaku “jangan terlalu lama diluar ingat Makan ya nak” dan aku menjawab dengan spontan “iya bu”.
        Akupun sudah selesai bermain bersama teman-teman dan aku pulang kerumah,aku melihat dimeja makan tersedia makan siang buat ku yang disediakan oleh ibuku aku tersenyum dan iya pun juga ikut tersenyum kepadaku, aku mengajak ibuku untuk makan bersamaku dan dia mengatakan kalau dia sudah makan. Di saat aku makan ibu terus melihat ku dan sambal berkata “nak kau lah harapan Ayah dan Ibu nak jadi lah anak yang berguna dan jangan mengecewakan ayah dan ibu mu nak. Ibu dan ayah menaruh harapan yang besar kepadamu untuk membangkitkan suasana kelurga kecil kita yang bahagia ini”disaat mendengarkan kalimat ini aku langsung terharu.
        Kemudian, Menjelang malam hari saat aku mengerjakan tugas sekolah ku aku merasakan kelelahan dan kesulitan tiba-tiba ibuku datang dengan membawa segelas susu untukku dan memberikannya kepadaku,dia bertanya “capek nak?apa ada yang sulit dari tugasmu ?mau ibu bantu?”
Tepat sekali pada saat itu tugas aku tentang masak memasak yang diberikan oleh guruku pertukaran tugas wanita dan laki-laki. Ibuku mulai membantuku untuk mengerjakan tugasku, dia seperti malaikat bagiku disaat aku lagi mengalami kesulitan dia pasti datang untuk membantuku dia selalu ada disampingku yang selalau mendukungku apapun itu ceritanya.
        Maka dari itu, kita yang saat ini memiliki Ibu atau pun ayah memiliki orang tua yang lengkap doakan lah mereka agar sehat-sehat selalu janganlah kecewakan mereka mereka pasti menaruh harapan yang besar kepada kita mereka ingin melihat kita sukses dan bahagia mereka rela mengorbankan nyawa mereka untuk kita. Terima Kasih, Assalamualaikum wr.wb. (Mustami Aldi Friwijaya Dalimunthe, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)