Jumat, 29 Desember 2017

IBU, SANG PENDIDIK

TAK bisa dipungkiri bahwa peran ibu (ummu) adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya tercinta. Peran ibu ini merupakan anugerah terindah dalam kehidupan seorang wanita. Karena betapa banyak para wanita yang tidak diberi kesempatan oleh Allah ‘Azza wa Jalla sebagai ibu dan menjadi madrasah ula (sekolah pertama) bagi para anaknya.
Ibu (ummu) sebagai sekolah pertama karena darinya pendidikan anak dimulai. Dari ibulah seorang anak belajar tentang segala hal baru dalam hidupnya. Belajar berbicara, menimba ilmu dan adab yang mulia, serta menempa kepribadiannya demi mengarungi kehidupan yang luas bagai samudera.
Maka sungguh beruntung bagi seorang ibu yang senantiasa meluangkan waktunya untuk anak-anaknya, demi tercapainya impian menjadi anak- anak shalih-shalihah.

Tugas Mulia Sepanjang Masa
Mendidik adalah tugas mulia sepanjang masa. Tak ada tugas mulia bagi seorang ibu terhadap anaknya melainkan menjadi sekolah baginya. Seorang ibu haruslah mengerti bahwa mendidik anak adalah kewajiban besar yang harus dipikul di atas pundaknya.Dialah pilar utama dalam proses tarbiyah(pendidikan) bagi anaknya. Kinerja dan kesuksesan anak sangat terkait erat dengan peran ibu sebagai sekolah pertama bagi anaknya

Sekolah Pertama
Untuk menjadi sekolah utama bagi para anaknya dibutuhkan berbagai bekal utama. Bagaimana mungkin seorang anak akan belajar jika pengajarnya publik akan ilmu dan adab mulia? Kesiapan bekal seorang ibu sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak yang diasuhknya. Ibarat sebuah instansi sekolah, maka sekolah tersebut akan menjadi sebuah sekolah yang favorit dan unggulan sementara pengajarnya profesional dan berpengalaman

Doa dan Keikhlasan
Doa seorang ibu akan menggantarkan anaknya pada kesuksesan dan keberhasilan. Tak ada senjata yang paling ampuh kecuali doa setelah berusaha maksimal mungkin. Sudah seyogyanya peran ibu sebagai sekolah pertama senantiasa berdoa untuk kesuksesan anaknya. Doa seorang ibu yang dihiasi keikhlasan pada Allah ‘Azza wa Jalla akan mengantarkan anak-anaknya menjadi pejuang di jalan Allah’Azza wa Jalla. Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan termasuk pondasi iman dan merupakan keharusan dalam Islam.
Wahai para ibu, janganlah pernah menyerah dan putus asa. Selalu bersiap siagalah menjadi sekolah pertama yang mencetak para pejuang yang selalu membela Allah dan Rasul-Nya.

Ilmu dan Pengalaman
Sebuah keharusan, bahwa pendidik harus berbekal ilmu yang memadai. Ia harus memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dasar pendidikan dalam Islam. Mengetahui halal haram, prinsip-prinsip etika Islam serta memahami secara global peraturan dan kaidah-kaidah syari’at Islam.
Ilmu adalah petunjuk terbaik dan pengalaman adalah guru yang arif dan bijaksana. Tanpa ilmu, seorang ibu tidak akan menjadi pendidik sejati. Dan tanpa pengalaman tidak akan

membuat seorang ibu pendidik handal. Antara ilmu dan pengalaman harus berpadu dalam diri seorang ibu. Semua itu karena mendidik anak bukan sekedar membesarkan, namun membekali, membangun, mengarahkan, mengembangkan serta mengontrol menuju keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya.(tulisan Maskhuril Husen, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar