Selasa, 26 Desember 2017

SANG MALAIKAT KU


Dia seorang malaikat berwujud nyata yang dikirimkan Allah SWT untukku.
kenapa saya bilang ia malaikat? karena ia satu-satunya makhluk ciptaan Allah yang mempunyai raga kuat, jiwa tegar, hati bersih dan ikhlas dalam segala aspek kehidupan.
Dia makhluk yang tak pernah mengenal kata lelah walupun sebesar apapun masalah yang di hadapinya. Ia hanya memikirkan kenyamanan, kebahagiaan, dan masa depan anaknya. Sebab itu sapaan pantas untuknya adalah “IBU”.
Ibuku adalah seorang ibu sekaligus ayah buatku. Ia guru saya di rumah yang mengajarkan saya segala hal. Pemimpin saya di dalam rumah tangga, ia wanita kuat, wanita tegar, wanita tangguh yang pernah saya kenal seumur hidup saya.
Sungguh saya salut pada ibu, ia yang kini hidup sendiri tak ada lagi tempat bercerita baginya. Tak ada lagi orang yang selalu mendampinginya dalam apapun yang mereka lalui bersama. Walaupun kini ia telah sendiri tapi semangatnya untuk saya sebagai anaknya tak pernah hilang. Ia yang selalu mendorong saya untuk selalu mendapatkan hasil terbaik.
Dia tak pernah mengharapkan balasan untuk segala apa yang dia lakukan, karena jerih payahnya sehingga aku bisa melanjutkan pendidikan saya sampai saat ini. Semua ini karena pejuangannya sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Dia yang tak pernah mengeluh, padahal saya tahu dirinya sangat lelah.
Dia tak pernah ingin menunjukkan kekecewaan, disaat anaknya berbuat salah. Justru terus mambangkitkan semangat anaknya agar lebih baik dan tidak mengulanginya. Hal itu dilakukannya karena yang diinginkan ibu adalah kebahagiaan anaknya.
Dia yang sekarang terus melawan rasa takut dan memberanikan diri untuk tinggal di rumah, dan selalu memikirkan kondisi anaknya yang jauh darinya. Ya walaupun begitu semangatnya untuk melihat senyum anaknya tak pernah luntur. Semangat jiwa bersabar nya lah yang membuat aku kagum padanya.
Ia adalah malaikat bagi saya. Sekarang saya sadar apa saja yang dilakukannya hanya untuk kehidupan kami ke depannya. Segala kebaikannya,perjuangannya untuk saya, takkan pernah bisa dilupakan karena satu-satuya yang saya punya. Karena hanya dia yang ingin saya bahagiakan, karena hanya dia yang selalu mengerti bagaimana sifat baik dan buruk saya.
Dia yang mengenal bagaimana saya. Dia adalah wanita sempurna bagi saya dan berjanji pada diri ini, semua kelelahan ini akan kugantikan dengan senyuman ikhlas nan panjang dari bibirnya, karea keberhasilan saya kelak.
Tak ada yang lain yang ingin saya bahagiakan kecuali ibu saya. Tak  ada yang membuat senang hatiku kecuali ibu ,akan kugantikan semua kelelahannya selama ini. (Tulisan Rizqina Aziza Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sumut)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar