IBU saya adalah orang yang sangat sayang
terhadap anak anaknya dia menyanyangi anaknya dengan caranya sendiri. Kita tahu sebagaimana diluaran sana
disaat kita anak anak pasti ibunya terlalu overprotective
terhadap anak anaknya.
Tetepi
ibu saya sendiri itu mengajarkan dan mendidik kami sangat keras, mandiri, kami itu sebagai anaknya sendiri ya makan tinggal makan, disaat kami jatuh disaat bermain, ya kita wajar dong diberi perhatian
lebih saat kita terluka. Apa
pun itu dia selalu berkata kepada kami “jangan manja”.
Yaa
dibalik itu,
saat saya meranjak remaja menurut saya didikan ibu saya itu sangatlah tidak
baik, dan saya terkadang minder
melihat anak anak seumuran saya dulu diperlakukan lebih terhadap ibunya. Terkadang
ingin sekali berharap ibu saya seperti ibu yang lain memberikan perhatian lebih terhadap anak-anaknya.
Ketika remaja, disaat saya mempunyai
masalah apa pun itu, dia hanya diam. Ibu
saya hanya menjawab “Itu
masalahmu, bukan
masalah orang lain, hadapin lah masalah mu sendiri dan selesaikanlah sendiri
tanpa bantuan orang lain”.
Terkadang
saya sedikit jengkel dalam hati saya kenapa ibu saya seperti ini. Tidak adanya keterikatan ibu dan anak
seperti ibu yang lain yang di luaran
sana atau dapat perhatian lebih terhadap ibunya. Semenjak itu apa pun masalah
saya, saya menyelesaikanya sendiri tanpa mengadu kepadanya.
Tetapi
semenjak dewasa,
disaat dibangku perkuliahan ternyata saya salah menilai ibu saat mendidik kami sebagai anak-anaknya. Ibu
saya menyanyangi kami
dengan caranya sendiri. Dia memperlakukan anak- anaknya dengan keras seperti
itu, bukan karena ia tidak sayang kepada anak-anaknya. Tetapi ia ingin disaat kami meranjak dewasa
agar tidak takut menghadapi dunia yang keras ini.
Masalah
apa pun itu pasti akan diselesaikan anak-anaknya
sendiri. Saya menganggap ibu saya itu “sleeping
beauty” walaupun disaat posisi tertidur dan menutup matanya, tetapi ia tetap bisa mengawasi
anak-anaknya.
Ibu
saya ini adalah wanita tangguh. Dia memperlakukan anak- anaknya dan
mendidiknya tidak lemah supaya kuat menghadapi cobaan apapun. Jadi itulah ibu
saya, dia menyanyangi dan menjangga anak-anaknya dengan
caranya sendiri. (tulisan Farhan
Ammar, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar