Jumat, 29 Desember 2017

TANGGUH.....

IBU saya adalah orang yang sangat sayang terhadap anak anaknya dia  menyanyangi anaknya dengan caranya sendiri. Kita tahu sebagaimana diluaran sana disaat kita anak anak pasti ibunya terlalu overprotective terhadap anak anaknya.
Tetepi ibu saya sendiri itu mengajarkan dan mendidik kami sangat keras, mandiri, kami itu sebagai anaknya sendiri ya makan tinggal makan, disaat kami jatuh disaat bermain, ya kita wajar dong diberi perhatian lebih saat kita terluka.  Apa pun itu dia selalu berkata kepada kami “jangan manja”.
Yaa dibalik itu, saat saya meranjak remaja menurut saya didikan ibu saya itu sangatlah tidak baik, dan saya terkadang minder melihat anak anak seumuran saya dulu diperlakukan lebih terhadap ibunya. Terkadang ingin sekali berharap ibu saya seperti ibu yang lain memberikan perhatian lebih terhadap anak-anaknya.
Ketika remaja, disaat saya mempunyai masalah apa pun itu, dia hanya diam. Ibu saya hanya menjawab “Itu masalahmu, bukan masalah orang lain, hadapin lah masalah mu sendiri dan selesaikanlah sendiri tanpa bantuan orang lain”.
Terkadang saya sedikit jengkel dalam hati saya kenapa ibu saya seperti ini. Tidak adanya keterikatan ibu dan anak seperti ibu yang lain yang di luaran sana atau dapat perhatian lebih terhadap ibunya. Semenjak itu apa pun masalah saya, saya menyelesaikanya sendiri tanpa mengadu kepadanya.
Tetapi semenjak dewasa, disaat dibangku perkuliahan ternyata saya salah menilai ibu saat mendidik kami sebagai anak-anaknya. Ibu saya menyanyangi kami dengan caranya sendiri. Dia memperlakukan anak- anaknya dengan keras seperti itu, bukan karena ia tidak sayang kepada anak-anaknya. Tetapi ia ingin disaat kami meranjak dewasa agar tidak takut menghadapi dunia yang keras ini.
Masalah apa pun itu pasti akan diselesaikan anak-anaknya sendiri. Saya menganggap ibu saya itu “sleeping beauty” walaupun disaat posisi tertidur dan menutup matanya, tetapi ia tetap bisa mengawasi anak-anaknya.

Ibu saya ini adalah wanita tangguh. Dia memperlakukan anak- anaknya dan mendidiknya tidak lemah supaya kuat menghadapi cobaan apapun. Jadi itulah ibu saya, dia menyanyangi dan menjangga anak-anaknya dengan caranya sendiri. (tulisan Farhan Ammar, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar