Dikenal
sebagai seorang yang cerewet, selalu melarang anaknya walaupun kurang di
dengarkan anaknya, menjadi pemimpin rumah tangga ketika sang suami tidak ada.
Itulah ibu ia selalu melakukan yang terbaik untuk anaknya walaupun tindakanya atau pemikiranya terlalu
berlebihan karna kasih sayangnya yang tak pernah pudar.
Tapi
begitu banyak yang ia hadapi sehingga harus bersabar karna itu ia juga memiliki
hati yang kuat kalau diibaraatkan hatinya terbuat dari baja yang kuat dan kokoh.
Ia
begitu kuat ketika menghadapi segala masalah rumah tangga. Terkadang ia
disalahkan suaminya karena masalah sepele, padahal bukan salahnya. Belum lagi
ketika masalah ekonomi dan masalah anaknya, saat di sekolah ataupun diluar.
Ia
begitu tegar ketika sang suami merasa bosan terhadapnya dan diacuhkan. Waluapun
begitu ia masih bisa tersenyum dan menangis di hati. Kalau ditanya kenapa ia
selalu menjawab tidak apa-apa, karena itulah dia disebut juga pembohong besar
berhati besar.
Salah
satu hal yang paling menyakitkan ia adalah ketika tak bisa membuat anaknya
sukses dan bahagia. Dan ketika sang anak tidak berbakti kepada orangtuanya. Karena
cita-citanya membuat orang yang ia kasih sayangi mendapatkan kebahaagiaan dunia
dan akhirat.
Ialah
seorang penenang ketika keluarganya dalam kesulitan. Ia lah seoarang
penyemangat ketika keluarganya dalam masalah. Dan dialah yang akan selalu
berdiri disamping keluarganya, baik senang maupun susah. Terimakasih ibu.
(tulisan Indra Prawira, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar