Sabtu, 30 Desember 2017

CAHAYA YANG SETIA


IBU adalah cahaya yang selalu ada disaat aku sedang kehilangan arah yang selalu setia menerangi jalanku yang hamper padam. Selalu setia walau aku terkadang menyakitkan hatinya karena tingkahku yang terlalu bodoh.
Tanpamu ibu mungkin aku bukan siapa-siapa di dunia ini. Engkau selalu mengajariku tentang arti kehidupan yang pahit ini. Aku sebagai anakmu belum bisa membalas sepenuhnya kasih dan cinta mu, hanya doa yang bisa aku pinta kepada sang pencipta agar engkau selalu sehat di usia mu yang senja.
Aku masih ingat betapa rela dirimu mengajarkan arti kehidupan kepadaku. Aku masih ingat bagaimana engkau memberiku kado yang di balut dengan ketulusan, dan aku juga masih ingat engkau memanggilku dengan kata-kata yang indah.
Tuhan jika aku masih di beri waktu untuk nya izinkan aku untuk membahagiakannya dengan jerih payah ku, jadikan aku anak yang berbakti kepadanya. Seandainya aku tidak mempunyai ibu seperti mu, aku tidak tahu bagaimana diriku saat ini.
Ibu, engkau betapa baik kepada ku sampai engkau merelakan masa muda hanya dengan mengurusi ku sampai aku menggapai mimpi indah ku. Ingin rasanya aku kembali seperti dulu lima belas tahun lalu, masa dimana aku belum tahu dunia, belum tahu apa itu perjuangan. Suapan tangan mu yang tulus, nyanyian lagu indah mu yang menghantarkan ku tidur, memakaikan aku baju yang rapi, pelukanmu, sampai engkau menyapu air mataku.
Kini aku telah beranjak dewasa, aku telah tahu apa itu dunia yang tidak mengenal kasih sayang. Berat rasanya aku hidup jika tanpa dirimu ibu. Kini di wajah cantik mu telah tergambar kerutan yang tua, kini tenaga mu tidak sekuat dulu, kini engkau hanya bisa melihat anak mu dengan bahagia yang indah,bukan tangisan karena engkau gagal dalam mendidiknya. Cahaya mu masih ada di dalam hati, cahaya cinta, cahaya ketulusan atas pengorbanan mu.
Terima kasih ibu Karena engkau selalu ada di sampingku hingga saat ini sampai aku bener-benar bisa membuat mu menangis bangga melihat anak mu nanti.
Ayat 14
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِير
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman :14)
(tulisan Shasi Pengestuty, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar