Rabu, 27 Desember 2017

IBU PENYAYANG

Ibuku adalah sosok yang sangat Penyayang. Dia sudah menyayangi aku ketika aku masih lagi didalam kandungannya. Walaupun ketika aku didalam perutnya selalu membuat ia sakit, tapi kasih sayangnya tidak pernah luntur sedikitpun. Dia selalu tabah & sabar terhadapku.
        Ketika aku masih kecil, disaat aku blum mampu utk berjalan, dialah sosok yang pertama kali mengajarkan ku untuk berjalan. Disaat aku menangis maka dialah sosok yang selalu menenangkan aku. Dan disaat aku sakit maka dialah sosok yang sangat khawatir terhadap terhadapku, fikirannya tidak akan tenang sebelum ia melihat aku dalam keadaan baik. Dia adalah sgalanya bagiku.
Dan ibu juga adalah sosok yang tidak pernah mengeluh dalam mendidik anak – anak nya. Dia selalu sabar, dan dia selalu berusaha memberikan yang terbaik terhadap anak -anak nya. Dia juga tidak pernah pilih kasih terhadap anak -anak nya. Dia tidak pernah membeda - bedakan kasih sayang yang diberikan kepada anak - anaknya. Semua ia sayang dengan kasih sayang yang sama rata. Sehingga jika diantara kami adik beradik melakukan kesalahan seperti berkelahi, maka ibu akan menegur dan mengingatkan kami berdua agar tidak mengulanginya lagi.
        Tanda sayangnya ibu terhadap ku, dia selalu memikirkan aku apabila aku pergi dan lama kembali kerumah. Dia takut terjadi apa-apa terhadapku walaupun sebenarnya aku baik-baik saja, itulah tanda kasih sayang ibu. Apapun ia lakukan demi kebahagian anaknya, contohnya seperti jika anak nya meminta makanan dari nya maka dia akan memberikan makanan tersebut walaupun padahal ia sendiripun belum memakannya.
Tapi terkadang aku sebagai anak yang selalu membuat ia susah, juga membuat ia gelisah, aku yang selalu membatahnya jika menyuruh sesuatu sehingga itu dapat melukai hatinya, tapi ia tidak pernah sedikitpun menyimpan rasa benci terhadapku, ia juga tidak pernah mendoakan keburukan apapun terhadapku. sungguh dia adalah sosok yang sangat penyayang terhadap anak – anaknya, dia mempunyai caranya sendiri dalam mendidik anaknya.
Ibu, aku sangat banyak melakukan kesalahan kepadamu, aku sangat banyak melukakan hatimu, aku sangat banyak membuatmu menangis ketika lagi masih didalam kandungan, aku sudah banyak menyusahkan dirimu. Tapi engkau tidak pernah sedikitpun mengeluh, engkau tidak pernah sedikitpun merasa kesal terhadapku, engkau tidak pernah sedikitpun meminta upah dari semua yang engkau berikan kepadaku.

Ibu, aku sebagai anak mu yang tidak luput dari pada kesalahan & kelupaan maka maafkanlah atas segala perbuatan yang telah aku lakukan terhadapmu ibu. Sungguh engkau adalah sosok yang sangat aku sayang sampai akhir hayatku. Tiada yang dapat menggatikan kasih sayang yang telah engkau berikan kepadaku melinkan hanya Allah lah yang dapat membalas segala kasih sayang mu terhadapku, Ibu. (tulisan Vikramullah, mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sumut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar