Selasa, 02 Januari 2018

PENYABAR

IBU, mungkin semua orang mengatakan dialah sosok malaikat tak bersayap, dan wanita yang hebat. Aku tahu menjadi seorang ibu tidaklah mudah, sebab harus menjadi contoh dan panutanan untuk anak-anaknya dan menjadi mitra bagi suaminya.

Sampai saat ini, aku tidak mengerti mengapa kau mempunyai hati yang sabar. Selalu mengalah dan diam ketika oranglain ingin menjatuhkanmu. Seandainya kita bisa bertukar posisi walau hanya 1 menit, mungkin aku takkan sanggup menjadi penyabar seperti yang ibu lakukan setiap hari.
Bu tangismu menjadi tangisku, bahagiamu menjadi bahagiaku. Aku bersyukur mempunyai ibu sepertimu, setia, sabar dan selalu ada ketika anak-anaknya dalam kesulitan. Dari ibu, aku belajar apa arti kesabaran, dari ibu juga aku belajar tentang susahnya kehidupan, ketika kita tak mau berusaha.
Ibu yang selalu mengatakan padaku "bersabarlah nak, kelak suatu hari nanti kesabaran kita akan berakhir bahagia". Mungkin aku terlalu cuek dan tidak perduli dengan kata-kata yang setiap kali ibu ucapkan padaku. Tapi percayalah bu aku selalu meperhatikan ketika ibu diam dan termenung, aku tahu ibu sebenarnya ingin menangis tapi tidak di depan kami.
Ibu tidak mau anak-anakmu melihat kau meneteskan airmata,  karena itu ibu berupaya tetap tegar dihadapan kami. Bu, ingin sekali aku mengatakan langsung bahwasan aku menyayangimu sampai kapanpun tapi aku terlalu gengsi bu. Maafin aku ya bu hanya bisa menyampaikannya lewat tulisan.
Bu tetap menjadi orang sabar yang aku kenal ya bu yang tidak pernah marah dan benci kepada siapapun. Ibu tidak perlu takut, disetiap doa terbaikku yang kupanjatkan kepada Allah, namamu di urutan pertama. Jangan khwatir bu, aku sedang berusaha memperbaiki sujudku agar tidak berantakan.

Terima kasih, ibu sudah menjadi ibu yang hebat, ibu yang selalu sabar mendidik kami dari kami lahir hingga sampai saat ini. Salam rindu dari anak gadismu, saya mecintaimu selalu. (Suhada Pratiwi, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar