Rabu, 03 Januari 2018

IBU PENYEMANGAT BAGIKU

IBU adalah sesosok mulia yang selalu hadir di dalam jiwaku. Walau jauh dipandang mata, tapi tetap hadir di dalam jiwa. Ibu adalah seorang yang tak takkan pernah terbalas jasanya, walau bertumpah keringat dan bersimpuh darah demi membalasnya.
Lain dari itu, ibu adalah seorang guru yang pertama bagi anak-anak nya yang memelihara, membesarkan dan mengajari anaknya sehingga anaknya tumbuh besar dan sehat. Itulah pengorbanan ibu yang harus dibayar seorang anak walaupun ibu tidak penah meminta balas jasa kepada anaknya.
Namun saya sebagai anak harus membayar jasa ibu, setidaknya saya bisa membahagiankan ibu. Dan itulah alasan mengatakan ibu adalah penyemangat bagi saya.
Dengan cara ibu mendidik kami sebagai anak dengan caranya sendiri, yang  memperlihat bahwa hidup ini keras, tapi tidak perlu mengeluh. Itulah pelajaran yang saya ambil dari ibu, karena saya melihat ibu menghadapi segala masalah tanpa mengeluh.
Jika tidak ada diada-adakan, jika tidak cukup di cukup-cukupkan. Hal inilah yang membuat saya bersemangat menjalani hidup. Niat dan keinginan saya harus bisa merubah kehidupan keluarga demi membahagiakan ibu. Niat ini membuat saya bisa mengatakan bahwa seorang ibu adalah penyemangat bagi saya.
Ketika saya jauh dari ibu saya merindukannya, akan tetapi rindu itu saya jadikan sebagai motipasi penyemangat bahwa ada seorang  ibu yang harus dibahagiakan. Ketika semangat saya lagi lesu menjalani hidup sehari-hari. Memori tentang pengorbanan ibu mulai dari melahirkan, membesarkan, mendidik, mengajari, tanpa ada rasa bosan.
Dengan merenungkan hal itu spontan semangat saya akan kembali walau hanya di dalam hati. Karena itu bagi saya ibu adalah sebagai penyemangat, karena ibu tempat pengaduan paling tepat. Bersama ibu, insha Allah semua masalah dapat diselesaikan.
Menurut saya,  pasti semua orang ingin membahagiakan ibunya, paling tidak sebagai upaya membalas jasa dan pengorbanan yang telah diberikan ibu. Mulai dari melahirkan, membesarkan menyekolahkan hingga perguruan tinggi. Tak dapat dibanyangkan, tanpa perjuangan dan kerja keras ibu, saya tidak akan mengecap semua itu.

Ibu selalu memberi nasehat kepada saya anaknya dengan mengatakan ”Semangat ya nak”. (Andri Siregar, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar