IBUKU
adalah orang yang sangat disiplin dan mencintai kebersihan dan
sikap cerewet sangat
melekat pada dirinya. Sejak aku
berusia 8 tahun,
ibuku sudah mengajarkan
aku untuk melakukan pekerjaan
rumah, setiap aku
tidak mau, ibuku selalu
marah-marah padaku dan
selalu menasehatiku.
Dia akan
selalu marah jika
aku tidak mengerjakannya. Dia
paling tidak suka melihat rumah yang berantakan. Dia sangat anti sama hal-hal yang berantakan. Dia paling tidak suka
melihat anaknya kerjanya lambat dan bertele-tele.
Ibuku pasti maraha kalau
saya menunda-nunda membersihkan rumah. Suara
yang keras dan tegasnya itu dilontarkannya. Setiap hari aku melakukan tugas
rumah sekaligus bersekolah. Memang sangat berat diusiaku melakukan hal itu. Jika aku tidak melakukannya, aku selalu tidak diberi izin keluar rumah dan tidak
diizinkan pergi bermain.
Aku pun
melakukan pekerjaan rumah dengan hati yang terpaksa dan dongkol
karena kalau aku tidak mengerjakannya, aku tidak akan diberi
uang jajan olehnya.
Saat itu , aku
mulai rajin untuk
membersihkan rumah namun hanya
karena uang jajan saja.
Terkadang hatiku sangat
dongkol karena apa yang ku kerjakan belum tentu dihatinya senang ataupun merasa
puas. Apa yang ku kerjakan itu, dia pun masih aja tetap marah-marah.
Dikatakannya, kerja harus
begini lah dan begitu lah, banyak
sekali kata-kata ya keluar dari mulutnya
itu. Ketika aku sedang mengerjakan pekerjaan itu, dengan rasa dongkol dihatiku
mengatakan ibuku sayang apa tidak dengan
anaknya jika ia sayang kenapa ia cerewet sekali kepadaku.
Ketika aku duduk dibangku
SMP, ibuku jatuh sakit dan ia tidak bisa melakukan kegiatan lagi. Dan disitulah
aku mulai minta maaf kepada ibuku karena
aku sudah tidak memperdulikan perkataannya, padahal apa yang diajarkannya itu
ialah untuk kebaikanku sendiri.
“Ibu aku
minta maaf selama
ini aku sudah
menganggapmu sebagai ibu
yang cerewet”, bahwa dulu ibu seperti itu untuk kebaikanku, sering aku mengabaikan
perkataan mu dulu bu.
Kini aku sadar bahwa ibu
yang cerewet adalah ibu yang memang sayang kepada anaknya dantidak mau anaknya
menjadi salah jalan. Aku sangat cinta dan sayang pada mu ibu. (Winda Ananta
Suryani Siregar, Mahasiswa |Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar