Selasa, 02 Januari 2018

IBUKU CONTOH BAGIKU

IBUKU bernama Jamilah,beliau lahir pada tanggal 03-Agustus-1971 dan
sekarang ibuku berumur 46 tahun. Sehari-harinya ibuku disibukkan untuk mengurus rumah tangga,seperti,memasak,mencuci,menyetrika,dan lain sebagainya. Ibuku sangat telaten dalam mengurus rumah tangga,dan juga dalam mengurus anggota keluarga,baik ayah,aku,maupun saudara-saudara kandungku.
Aku melihat ibuku adalah sosok wanita tangguh karena ibu tidak mengenal kata lelah dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari,dan tidak pernah pula aku mendengarnya mengeluh karena banyaknya pekerjaan yang harus ia lakukan.Seberapa sibuknya pun ibu,ia selalu dapat mengerjakan seluruh pekerjaannya hingga tuntas.
Ibuku sangat pintar membagi waktu,ditengah-tengah kesibukannya mengurus rumah tangga samasekali tidak menjadikannya pasif dalam bermasyarakat.Ibuku tergabung dalam acara pengajian yang diadakan setiap hari kamis sekitar pukul 14:00 Wib dan selesai sekitar pukul 16:00 Wib tepat setelah selesai melaksanakan shalat Ashar.
Terkadang aku merasa berdosa jika mengingat pengorbanan mu saat mengandungku selama 9 bulan dan saat engkau mempertaruhkan hidupmu hanya demi kelahiranku. Aku berpikir penderitaanmu saat mengandung dan melahirkan ku belumlah berakhir. Seiring berjalannya waktu aku tumbuh menjadi sosok yang egois, tidak tahudiri,bahkan tak jarang aku berbohong kepada mu.Ada banyak sifat buruk yang aku miliki akan tetapi selalu saja ada lebih banyak cara baik yang engkau punya untuk mendidikku.
Beruntung rasanya aku dilahirkan oleh ibu sepertimu karena aku dapat merasakan kasih sayang seorang ibu yang begitu tulus,yang belum tentu semua orang dapat merasakannya. Kasih sayang seorang ibu bagiku ibarat memandang laut dari daratan pantai yang tidak dapat kulihat ujungnya.
Dari sifat-sifat ibukulah aku belajar membagi waktu,aku belajar bersyukur atas segala sesuatu yang aku miliki, dari ibuku pula aku belajar bahwa tidak semua permasalahan harus diselesaikan dengan amarah. Ibuku merupakan contoh bagiku dalam menjalani kehidupan ini, karena ia tidak kenal lelah dalam bekerja, tidak pernah putus asa mendidikku, pintar membagi waktu, selalu mengutamakan kepentingan keluarga dari pada kepentingan pribadinya. Yang terpenting adalah ibu bukanlah orang yang pemarah, dan selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan cara berdiskusi.(***)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar