IBUKU bernama Jamilah,beliau lahir pada
tanggal 03-Agustus-1971 dan
sekarang ibuku berumur 46 tahun. Sehari-harinya ibuku disibukkan untuk
mengurus rumah tangga,seperti,memasak,mencuci,menyetrika,dan lain sebagainya. Ibuku sangat telaten dalam mengurus
rumah tangga,dan juga dalam mengurus anggota keluarga,baik ayah,aku,maupun
saudara-saudara kandungku.
Aku
melihat ibuku adalah sosok wanita tangguh karena ibu tidak mengenal kata lelah
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari,dan tidak pernah pula aku mendengarnya
mengeluh karena banyaknya pekerjaan yang harus ia lakukan.Seberapa sibuknya pun
ibu,ia selalu dapat mengerjakan seluruh pekerjaannya hingga tuntas.
Ibuku
sangat pintar membagi waktu,ditengah-tengah kesibukannya mengurus rumah tangga
samasekali tidak menjadikannya pasif dalam bermasyarakat.Ibuku tergabung dalam
acara pengajian yang diadakan setiap hari kamis sekitar pukul 14:00 Wib dan
selesai sekitar pukul 16:00 Wib tepat setelah selesai melaksanakan shalat
Ashar.
Terkadang
aku merasa berdosa jika mengingat pengorbanan mu saat mengandungku selama 9
bulan dan saat engkau mempertaruhkan hidupmu hanya demi kelahiranku. Aku berpikir penderitaanmu saat
mengandung dan melahirkan ku belumlah berakhir. Seiring berjalannya waktu aku tumbuh
menjadi sosok yang egois, tidak
tahudiri,bahkan tak jarang aku berbohong kepada mu.Ada banyak sifat buruk yang
aku miliki akan tetapi selalu saja ada lebih banyak cara baik yang engkau punya
untuk mendidikku.
Beruntung
rasanya aku dilahirkan oleh ibu sepertimu karena aku dapat merasakan kasih
sayang seorang ibu yang begitu tulus,yang belum tentu semua orang dapat
merasakannya. Kasih
sayang seorang ibu bagiku ibarat memandang laut dari daratan pantai yang tidak
dapat kulihat ujungnya.
Dari
sifat-sifat ibukulah aku belajar membagi waktu,aku belajar bersyukur atas
segala sesuatu yang aku miliki, dari
ibuku pula aku belajar bahwa tidak semua permasalahan harus diselesaikan dengan
amarah. Ibuku merupakan contoh bagiku dalam
menjalani kehidupan ini, karena
ia tidak kenal lelah dalam bekerja, tidak pernah putus asa mendidikku, pintar membagi waktu, selalu mengutamakan kepentingan
keluarga dari pada kepentingan pribadinya. Yang
terpenting adalah ibu bukanlah orang yang pemarah, dan selalu berusaha menyelesaikan masalah
dengan cara berdiskusi.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar