by google |
Dia bukan seorang superhero seperti Superman, bukan orang super kuat sekaligus jutawan layaknya Iron Man dan bukan pula pejabat tinggi dan penting di negeri ini. Dia hanyalah seseorang yang begitu menakjubkan dan nomor wahid di hatiku.
Aku bangga memilikinya, dialah ayahku yang terhebat dan takkan pernah tergantikan sepanjang masa. Ia telah merawatkan sejak kecil, menjadi guru yang mengajariku banyak hal. Ayah adalah superhero di dalam hatiku, ia adalah teladan dalam kehidupanku.
Kerja keras dan perjuangan yang dilakukannya sungguh tiada bandingan. Demi memenuhi kebutuhan rumah tangga, istri dan anak-anaknya, ayah tidak pernah mengenal lelah, hujan dan panas terik mentari tidak menghentikan langkahnya. Tekad dan tujuannya hanya membahagiakan seluruh keluarganya.
Ayah tak pernah menghitung biaya yang dikeluarkan, baik untuk kebutuhan sandang, pangan dan papan. Demikian juga untuk kesehatan dan pendidikan. Baginya urusan terpenting dan berada di atas segalanya adalah membantu anak-anaknya meraih kesuksesan. Kebanggaannya adalah ketika anaknya meraih sukses.
Atas keikhlasan perjuangan dan jasa-jasanya, ayah tidak pernah meminta balasan dari anak-anaknya. Yang diharapkannya adalah putra putrinya menjadi orang-orang sukses dan tentunya berbakti kepada kedua orangtua.
Menceritakan sosok ayah bagiku butuh waktu panjang, karena memang terlalu banyak kebaikan yang telah diberikan ayah. Apalagi ayahku memilliki kesukaan yang sama denganku.
Karena itu, sebagai seorang anak yang terus berusaha mempersembahkan bakti terbaik, dalam setiap sujudku, terus kulantunkan do’a kepada Sang Maha Mengabulkan Doa Allah SWT.
“Ya…Allah yang Maha Menerima Do’a, ampunilah dosa dan kesalahan ayah dan ibuku. Berilah keduanya kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Anugerahilah ayah dan ibuku kesehatan, kedamaian hidup, keselamatan serta perlindungan-Mu. Sayangi dan kasihilah keduanya seperti mereka mengasihi dan menyanyangi aku sewaktu kecil.
Terimalah seluruh amal ibadah dan kebajikannya, tetaplah beri petunjuk baginya, kuatkan iman dan akidahnya dalam Islam. Jadikan ayahku sebagai superhero di dalam hatiku, sehingga kehadirannya selalu memberi rasa aman dan nyaman. Jadikan dia sebagai lampu yang terus menerangi disetiap jalan hidupku.
Setiap helaan nafas dan keringatnya jadikanlah sebagai ibadahnya, langkah kaki dan ayunan tangannya sebagai satu kebajikan, amin ya robbal alamin.
Buat ayahku yang hebat, sebanyak apapun rangkaian kata kususun, takkan pernah cukup mewakili perasaan bangga telah menjadi darah dagingmu. Terima kasih telah menjadi ayah yang baik bagiku. Ayah yang memberiku kepercayaan bahwa tidak semua laki-laki menyebalkan serta tak setia. “Aku Sayang Ayah…”.
(tulisan Devi Yanti Sahpitri, mahasiswa semester I, Jurusan Siyasah-B, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut/editing: Mursal Harahap, S.Ag, M. Kom. I)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar