Selasa, 20 Desember 2016

IBU... RATU HATIKU


Tidak ada yang dapat menggantikan pengorbanan seorang ibu. Sebab pengorbanannya melebihi kekuatan cinta dan kasih sayang yang begitu dahsyat. 
foto by google
Ibu rela mengorbankan miliknya yang terbaik demi anak-anaknya. Pengorbanan itu dimulai sejak kita berada di dalam kandungan, yang membutuhkan waktu sekitar 9 bulan. Tidak ada yang bisa menggantikan beratnya perjuangan ibu, besarnya pertahatiannya. Ibu sanggup sakit-sakitan, agar anak dalam kandungannya baik, dan lahir dan kondisi sehat.
Setelah kita lahir, tuntutan akan pengorbanan ibu terus belanjut, di saat anak masih anak bawah umur lima tahun (Balita). Anak yang belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga seluruhnya harus disiapkan ibu. Meski demikian, ibu tetap tersenyum dengan tulus. Apalagi ketika anaknya dalam kondisi sakit, ibu selalu memberi kan perawatan terbaik. Ketika dalam bahaya, ibu hadir dan tampil di depan seba gai pelindung dan penyelamat.
Saat usia anaknya remaja, berbagai kenakalan yang dilakukan sang anak tidak lantas membuat ibu lelah dan menyerah. Nasehat dan keteladan hidup terus ditransformasikan, meskipun terkadang nasehat dan keteladan ibu seringkali diabaikan anak-anaknya.
Hingga anak-anaknya dewasa, ternyata pengorbanan ibu tetap belum usai. Ketika anak jatuh bangun membangun dunianya, ibu yang selalu selalu setia member dukungan dan semangat. Karena ibu adalah sosok paling bahagia disaat anaknya meraih sukses. Apalagi kalau kesuksesan itu membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Ketika saat anak memasuki tahap untuk membina rumah tangga dengan pilihan hatinya, ibu tidak serta merta menghilangkan perhatian dan penjagaanya seperti yang dilakukan selama ini. Bahkan ibu menjelma menjadi orang yang selalu siap memberikan bantuan agar anaknya sukses membina rumah tangga.
Itulah ibu, sesorang yang tidak dapat dipresentasikan hanya dengan sebutan dan tulisan, apalagi hanya sekedar pahlawan atas pengorbanan yang telah dilakukannya. Jiwa dan raga dipertaruhkan untuk anaknya, sejak anak dalam kandungan hingga ia dewasa dan membina rumah tangga.
Lebih dari itu, dalam setiap nafas ibu, selalu terlantun doa-doa untuk buah hatinya kelak setelah besar menjadi anak soleh dan solehah. Atas seluruh pengorbanan yang dilakukan seorang ibu, ia akan tetap bersemi dihati para anak-anaknya. Dia akan selalu dikenang, disaat masih hidup dan ketika dia sudah tiada.
Ibu adalah ratu nan bijaksana, ratu yang tidak pernah lelah dan menyerah, ratu yang selalu tampil terdepan, ratu yang tidak pernah alpa mendoakan kebaikan dan kesuksesan  anak-anaknya serta ratu yang tak pernah ragu dalam membela dan melindungi anak-anaknya.

Semoga semua ibu, selalu Allah berikan kesehatan, keselamatan, kebahagiaan dan umur yang berkah. Dan semoga para ibu yang sudah menghadap Sang Ilahi Robbi, dihapuskan dosa dan kesalahannya, dilapangkan kuburnya, ditempat di surga, amin ya robbal alamin. (Tulisan Sitti Wardah Binti Hatimul Ahsom, mahasiswa semester I, jurusan Alkhwal al Syakhsiyah, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut/ editing Mursal Harahap, S.Ag, M. Kom.I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar