Rabu, 23 Maret 2016

BUPATI MADINA :SUDAH PANTAS KAH..?

Kabupaten Mandailing Natal (Madina), adalah daerah yang dimekarkan dari Tapanuli Selatan (Tapsel). Sebagai daerah yang banyak memiliki pondok pesantren, Kab. Madina juga sering dilakopkan (digelar) Serambi Makkah-nya Sumatera Utara. 

Namun melihat kondisi yang terjadi di Madina sekarang ini, sungguh pemberian nama itu sangat bertolakbelakang. Pertanyaannya dengan kondisi yang ada sekarang, apakah Bupati sudah layak disebut bupati serambi makkah, apakah pejabatnya sudah pantas disebut pejabat serambi makkah, apakah DPRD-nya sudah pantas disebut DPRD serambi makkah dan apakah masyarakatnya sudah pantas disebut masyarakat serambi makkah?
Ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Sebagai Kepala Daerah saya sudah melahirkan program untuk melahirkan generasi pemimpin masa depan yang benar-benar mencerminkan serambi makkah. 
sedih dan miris mendengarkan saat ini kita menempati nomor 2 di Indonesia sebagai peng-ekspor ganja terbesar. Kita sedih dan miris melihat generasi muda kita digerogoti ganja dan seterusnya. Oleh karena itu harus dibuat langkah bersama-sama untuk melawannya. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. 
"Saya sudah sering berdiskusi dengan Pak Sekda, Tokoh Masyarakat dan para ulama, bahwa ke depan madina harus memiliki perguruan tinggi negeri. Dengan demikian, masyarakat Madina yang tidak mampu kuliah karena kekurangan biaya, bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di madina. 
Dan itu sejalan dengan cita-cita besar pahlawan Indonesia Willem Iskandar ketika membuka sekolah guru pertama di bumi Madina. (MH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar