Rabu, 02 Mei 2018

Pemilu Legislatif 2019 LP2 DPW PPP Sumut Beri Kesempatan Hingga 15 Mei

Mursal Harahap (Sekretaris LP2 DPW PPP Sumut)

Laznah Pemenangan Pemilu (LP2) Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sumatera Utara memberikan kesempatan kepada putra/putri terbaik Sumatera Utara untuk menjadi Calon Anggota Legislatif DPRD Sumut pada pemilu 2019.
“Kita masih memberi kesempatan hingga 15 Mei 2018, bagi masyarakat Sumut untuk menjadi Caleg dari PPP pada pemilu 2019 nanti,”kata Ketua LP2 DPW PPP Sumut Drs. H. Nuzirwan B Lubis, MSP didampingi Sekretaris LP2 Mursal Harahap, S.Ag. M.Kom.I, kepada wartawan Rabu (3/5) di Sekretariat LP2 PPP Sumut Jln. Raden Saleh No. 11 Medan.
Dijelaskan Nuzirwan, dalam pencaleg-an pemilu 2019 mendatang, sesuai dengan keputusan DPP PPP, bahwa PPP memberikan quota 40 persen untuk kalangan ekternal. Kebijakan ini dalam rangka memberi ruang bagi yang ingin memajukan daerah Sumatera Utara melalui lembaga dewan di DPRD Sumut.
Oleh karena itu, LP2 DPW PPP Sumut mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, cendekiawan, para pengusaha dan siapapun yang memiliki komitmen membangun Sumut lebih baik, bergabung dengan PPP.
“Sebagai partai Islam, PPP membuka pintu dan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk berjuang bersama memajukan Sumatera Utara menjadi lebih baik dimasa yang akan datang,”jelas Nuzirwan.
Sementara itu, Sekretaris LP2 DPW PPP Sumut Mursal Harahap, menjelaskan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para calon anggota legislatif dari PPP. Pertama mendaftarkan diri ke sekretariat LP2 DPW PPP Sumut di Jalan Raden Saleh No 11 Medan, sertiap hari kerja.
Selain itu ada persyaratan umum dan khusus caleg. Untuk persyaratan umum itu berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Kemudian untuk persyaratan khusus, diantaranya mematuhi dan mentatati aturan AD/ART PPP, memiliki komitmen keummatan yang kuat dan lainnya.
“Informasi lebih lanjut terkait persyaratan-persyaratan tersebut dapat ditanyakan langsung kepada Sekretaris LP2 DPW PPP Sumut atau bisa menghubungi nomor telepon 061-451 4330,”ucapnya. (***)




Jumat, 23 Maret 2018

PPP SUMUT AJAK TOKOH MUDA CALEG 2019

Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara, Nuzirwan B Lubis mengungkapkan, pihaknya telah resmi membuka pendaftaran Calon Legislatif (Caleg) 2019-2024. Pendaftaran dibuka sejak tanggal 15 Maret 2018 sampai 30 April 2018.
Beliau juga mengatatakan, bahwa pendaftaran tersebut dibuka untuk tingkat DPRD Kabupaten dan Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI.
“Kita telah resmi membuka pendaftaran untuk internal dan eksternal,” ujar beliau, Rabu (21/3/2018).
Senada dengan itu, Nuzirwan telah menginstruksikan pembentukan LP2 di tingkat Kabupaten dan Kota se-Sumut. Sebab ini, pihaknya telah mengundang tokoh dan intelektual Islam yang ingin menjadi Anggota Legislatif dari PPP. Sekaligus, melakukan kunjungan ke berbagai ormas Islam, untuk mengundang ikut pada masa pendaftaran ini.
Di lain pihak, Ketua Divisi Pencalegan LP2 PPP Sumut, Darwin mengatakan, seluruh Bacaleg wajib mengikuti Latihan Kader Kepemimpinan Dasar (LKKD) untuk tingkat Kabupaten dan Kota, lalu Latihan Kader Kepemimpinan Madya (LKKM) untuk tingkat Provinsi dan Latihan Kader Kepemimpinan Utama (LKKU) untuk tingkat DPR RI.
Untuk mematuhi asas partai yang ada, lanjut Darwin, Bacaleg juga harus mampu membaca Al Quran dengan baik.
“Seluruh Bacaleg akan dites membaca Al Quran. Kalau tidak mampu tidak akan diterima,” ujar Darwin.
Sementara itu, dijelaskan agar sesuai dengan target nasional PPP, yakni tiga besar, DPW PPP Sumut menyusun strategi untuk merealisasikan itu.
“Kami juga siapkan tim cyber untuk membantu calon dalam menghadapi persaingan Pemilu 2019,” pungkas beliau. (INT)

Kamis, 04 Januari 2018

ROMI KETUM PARPOL TERMUDA DI PARLEMEN

Romahurmuziy bersama Mbah Mun
M. Romahurmuziy adalah Ketua Umum Termuda dalam sejarah Partai Persatuan Pembangunan di Indonesia. Romi atau Gus Rommy yang dikenal mewakili generasi Baby Boomers (tahun kelahiran 1945-1964) dan generasi X (tahun kelahiran 1965-1985) telah mewarisi tradisi politik santri dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU).

Secara silsilah, dia yang dilahirkan di Yogyakarta pada 43 tahun silam adalah CICIT Kiai Wahab Hasbullah. Kiai Wahab yang merupakan Rais Aam (orang nomor satu) terlama dalam sejarah NU, yaitu selama 24 tahun. Kiai Wahab juga tercatat menjadi pendiri NU bersama dengan Kiai Hasyim Asy'ari. M. Romahurmuziy juga adalah keturunan dari Wahib Wahab yang adalah Menteri Agama pada 1959-1962.

Sementara ayahnya, Prof. Dr. M. Tolchah Mansoer, dan ibunya, Hj. Umroh Machfudzoh adalah pendiri sayap pelajar NU, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU).

Ibunya juga adalah Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Provinsi DI. Yogyakarta di era 1980-an, pendiri Wanita Persatuan Pembangunan dan anggota Fraksi PPP DPR 1987-1997.

M. Romahurmuziy menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di Yogyakarta. Sementara gelar Sarjana Teknik Fisika dan Magister Teknik Industri diperolehnya di Institut Teknologi Bandung. Sejak kecil ia sudah sering berprestasi di aneka lomba dan terpilih sebagai SISWA TELADAN NASIONAL pada tingkat SMP (1989) dan SMA (1992).

Dia juga menyabet juara di MUSABAQOH TILAWATIL QUR'AN hingga festival band. Hal ini menegaskan meski dibesarkan dalam tradisi santri, ia juga tak alergi dengan musik. Malah ia tercatat sebagai basis band Bhinneka Svara IX di SMA yang sempat tampil pada acara reunian.

Romahurmuziy bersama SBY
Ia juga mantan Ketua OSIS SMAN 1 Yogyakarta, Ketua Lembaga Kemahasiswaan Salman ITB, dan segudang aktivitas lainnya.

Sementara dalam bidang politik, M. Romahurmuziy memulainya dari kepengurusan Departemen di DPP pada Muktamar V (2003), Wakil Sekjen (2007), hingga Sekjen (2011).
M. Romahurmuziy kemudian masuk ke parlemen pada 2009 sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Kebumen, Banjarnegara dan Purbalingga. Begitu terpilih, ia ditunjuk sebagai Sekretaris Fraksi PPP DPR, lalu menanjak sebagai anggota Badan Anggaran DPR (2009) dan Ketua Komisi Pertanian DPR (2010).

Ia mulai menjadi perhatian publik sejak keanggotaannya di Pansus Angket Skandal Bank Century (2009). Dia juga pernah dinobatkan sebagai anggota DPR RI PALING ASPIRATIF dari daerah pemilihan Jawa Tengah dan mendapat PWI Award (2013).

Namun M. Romahurmuziy tampil sebagai Ketua Umum PPP di tengah konflik dualisme kepemimpinan. Konflik yang dipicu muktamar ganda pada tahun 2014 ini kemudian diatasi dengan menggelar Muktamar VIII untuk islah di Pondok Gede, Jakarta.

Dalam muktamar yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo, M. Romahurmuziy terpilih secara aklamasi. Hasil ini menunjukkan KUATNYA penguasaan struktural partai hingga akar rumput.

Sejumlah kader yang tak puas masih juga mencoba menggugat muktamar itu hingga akhirnya Mahkamah Agung mengakhiri seluruh konflik hukum PPP berdasarkan Putusan Kasasi No. 514/K/TUN/2017 tanggal 4 Desember 2017.

Dengan demikian, SAH dan PARIPURNA keabsahan DPP PPP di bawah kepemimpinannya. M. Romahurmuziy memegang prinsip bahwa hidup setiap saat harus diisi dengan kegiatan yang memberi manfaat kepada sesama.
"Kalau belum bisa memberi manfaat kepada orang lain, janganlah membuat repot atau menyakiti mereka. Kalau belum bisa memberi manfaat kepada diri sendiri, janganlah merusak diri kita," ujarnya.


Saat ini, M. Romahurmuziy yang tercatat sebagai Ketua Umum TERMUDA di antara partai-partai politik di DPR itu tengah menjalankan konsolidasi hingga ke akar rumput. (DPP.OR.ID)

Rabu, 03 Januari 2018

45 TAHUN PPP : MARI BERSATU MEMBANGUN INDONESIA

Saat berselancar di dunia internet, tak sengaja coba searching tentang usia 40 tahun. Hanya dalam hitungan detik, muncul sejumlah atikel yang membahas usia 40 tahun dari berbagai persektif dan kajian.
Salah satu artikel yang sengaja saya baca memulai tulisannya dengan ini : “Apa rahasia umur 40 tahun menurut Islam? Apa makna di balik usia 40 tahun? Apakah rahasia ini hanya berlaku untuk pria yang berumur 40 tahun saja ataukah juga berlaku untuk para wanita?
Membaca cuplikan tulisan ini, dalam hati saya berkata “Apa rahasia umur Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ke 45 tahun? Apa makna umur 45 tahun bagi pengurus, kader dan umat Islam? Dan apakah di umur yang ke 45 tahun memiliki makna dan spirit?
Kalau mengacu pada tagline yang dikeluarkan Pengurus Pusat PPP, secara sederhana usia ke 45 tahun ini dimaknakan sebagai langkah konsolidatif bagi pengurus, kader dan simpatisan PPP termasuk umat Islam Indonesia, agar merapatkan shof (barisan) dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik.
Inilah pemahaman yang saya maknakan dengan tagline “Mari Bersatu Membangun Indonesia”. Jika menggunakan kaidah ushul fiqh yakni mafhum mukholafah (makna terbaliknya), secara tegas menunjukkan bahwa selama 45 tahun PPP berkiprah di Indonesia, masih terus berusaha mempersatukan seluruh kekuatan umat Islam dalam satu dalam memaknai siyasah bidang politik.
Kenapa siyasah politik, karena memang selama ini bangsa ini belum pernah terjadi umat Islam Indonesia satu komando, satu suara dalam berpolitik. Pada awal-awal bangsa ini menggelar suksesi politik, umat Islam terkelompok dalam beberapa faksi.
Ada faksi Nahdlatul Ulama, Persatuan Tarbiyah Indonesia, Masyumi, Sarikat Islam dan lainnya. Kondisi itu terjadi selama orde lama dan orde baru. Bahkan siatusi yang lebih parah terjadi ketika bangsa ini menghirup udara reformasi. Setiap orang yang merasa kapasitas untuk memimpin partai politik.
Hingga akhirnya, dengan alasan karena ketidaksepahaman lahirlah partai-partai berazaskan Islam atau bernuansa Islam. Seperti Partai Keadilan (PK) yang kemudian bermetamorfosa menjadi Partai keadilan Sejahtera (PKS). Ada Partai Amanat Nasional (PAN), ada juga Partai Bintang Reformasi (PBR), ada Partai Nahdlatul Ulama dan lain-lainnya.
Padahal sebelum era reformasi, bebarapa partai politik Islam telah berfusi dengan membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PPP yang didirikan para ulama ini, diharapkan menjadi poros umat Islam dalam menjalankan siyasah politik.
Fakta inilah yang kemudian menjelaskan bahwa PPP sampai saat ini belum mampu mempersatukan umat Islam dalam satu wadah partai politik. Padahal berbagai upaya sudah dilakukan, mulai dari memperjuangkan hukum Islam di kodifikasi menjadi hukum nasional dan langkah-langkah politik lainnya.
Oleh karena itu menurut saya di usia 45 tahun, PPP membangun komitmen untuk terus mempersatukan kekuatan umat Islam dalam siyasah dan politik dengan mengusung tagline “Mari Bersatu Membangun Indonesia”.
Dari sisi pilihan prasa, “Mari” berarti sebauh ajakan yang ditujukan secara umum atau siapapun. “Bersatu” berarti berkumpulnya atau menyatunya sejumlah faksi dalam satu maqom /tempat. “Membangun” kata yang menunjukkan arti cara menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud dari asal kata bangunan. Atau juga bermakna mendirikan atau dalam kata sifat memperbaiki. Sementara “Indonesia” adalah nama negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia. Secara sederhana menurut pemahaman saya, tagline ini merupakan ajakan kepada seluruh masyarakat agar bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih baik bersama PPP.
Hal yang mungkin perlu dipertanyakan secara khusus ditujukan kepada seluruh pengurus dan kader PPP, sudahkah niat mulia ini menjadi konsep bersama. Jangan-jangan, konsep ini hanya milik pengurus pusat saja dan jika itu faktanya, jelaskan bahwa niat tersebut akan sangat sulit direalisasikan. Sebab, di jajaran DWP, DPC, PAC hingga Ranting, konsep ini masing mengawang-awang alias tidak membumi. Untuk itu pula, pengurus pusat PPP berkepentingan mensosialisasikan niat tersebut kepada seluruh jajarannya.
Apalagi kalau kemudian dihubungkan dengan agenda nasional sukses politik alias pemilu yang akan digelar pada medio 2019 mendatang. Adalah mustahil bagi PPP untuk membangun Indonesia kearah yang lebih baik bersama-sama umat Islam, jikalau tidak memenangkan kontestasi pemilu.
Untuk memenangkan kontestasi pemillu 2019, PPP yang saat ini dihajar babak belur, sehingga untuk berdiri tegakpun gamang, merupakan misi impossible. Selama tiga tahun lebih hubar-habir oleh perseteruan internal, membuat PPP kehilangan kekuatan. Ditambah lagi, gempuran opini yang dibangun di tengah-tengah masyarakat –baik yang tidak suka PPP besar, maupun kelompok yang murni mengkritisi PPP- seakan tidak pernah selesai hingga saat ini.
Bahkan dari berbagai persitiwa yang menimpa PPP, sejumlah lakob dalam bahasa Arab bermakna sebutan/nama panggilan disematkan kepada PPP. Mulai dari Partai Pendukung Penista Agama, Partai Anti Islam, Partai yang tidak berpihak para ulama, partai bla, bla dan bla. Semua lakob yang diberikan bernilai negatif.
Dumay atau dunia maya juga memberikan kontribusi besar dalam penyebaran dan pembangunan opini negatif bagi PPP. Bahkan, rasanya risih dan menyakitkan disaat terjadi ‘perang urat syaraf’ di dunia maya. Posisinya, PPP seolah-olah hanya bisa bertahan ditengah gempuran dan serangan yang maha dahsyat. Meskipun sudah berdarah-darah dan lemah, kelompok yang ‘menghajar’ PPP bagai kesetanan. Kalau PPP muncul ke permukaan, langsung dihajar dan dibenamkan. Padahal kalau mereka ditanya, apakah mengetahui kondisi sebenarnya yang dialami PPP, dapat diprediksi sebagia besar meraka tidak tahu.
Tapi itulah pakta dinamika politik yang harus diterima PPP. Ibarat kata orang bijak, kalau umat Islam rajin ibadah shalat dan puasa, pasti itu tidak bernilai apa-apa, sebab dalam pandangan mereka shalat dan puasa itu adalah kewajiban yang harus dilakukan. Giliran, ada umat Islam tidak baik dalam bertetangga misalnya, pasti orang ramai-ramai membully dan menghujatnya. “Kata beragama Islam, tapi sama tetangga tak baik”, “Katanya muslim, tapi koq tidak baik sama tetangga”. Padahal orang yang membully dan menghujat tidak tahu sama sekali apa permasalah sebenarnya.
Terlepas dari seluruh kondisi yang ada, paling penting dilakukan PPP saat ini adalah terus melangkah untuk menunjukkan kepada umat Islam, bahwa apa yang umat tuduhkan, sangkakan, tidak seperti itu yang sebenarnya. Tentu harus dilakukan muhasabah atau intropeksi diri oleh seluruh pengurus dan kader PPP, sehingga hal-hal yang dinilai akan menimbulkan penilaian negatif dari umat, sedapat mungkin ditinggalkan.
Paling utama, PPP harus memperkuat hubungan ilahiyah, sebab segala urusan dan permasalahan pasti selesai bila Allah Swt sudah memberikan pertolongannya. PPP harus belajar dari Rasulullah Muhammad Saw, ktika diangkat menjadi Nabi di usia 40 tahun, diberikan tugas untuk memperbaiki masyarakat jahiliyah. Masyarakat yang peradabannya masih sangat jauh dari nilai-nilai kebaikan. Dan kata kunci keberhasilan Nabi Muhammad mengemban risalah kenabian dan penyebaran agama Islam hanya dengan Akhlakul Karimah.
Untuk itu pula, menurut pandangan saya, langkah pertama yang harus dilakukan PPP di usia 45 tahun adalah membaguskan akhlak dan moral seluruh pengurus. Azas Islam jangan hanya tinggal azas tapi wajib diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya harus dipahami bahwa ber-Islam = ber-PPP dan ber-PPP = ber-Islam.
Kemudian, enam prinsif perjuangan PPP (Ibadah, Amar ma’ruf nahi munkar, Kebenaran, Kejujuran dan Keadilan, Musyawarah, Persamaan, Kebersamaan dan Persatuan, Istiqomah) harus dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen oleh siapapun yang menyebut dirinya pengurus dan kader PPP.
Inilah sekelumit catatan rahasia dibalik usia PPP 45 tahun, begini jualah PPP memaknai usai yang sudah 45 tahun ini dan rahasia usia 45 tahun PPP ini berlaku bagi pengurus dan kader PPP laki-laki dan wanita.
Tentunya tulisan ini jauh dari kesempurnaan dan pasti punya pandangan berbeda dengan yang lain. Untuk itu, tulisan ini hanya didedikasikan untuk internal PPP sebagai bahan untuk menyusun langkah dan rencana besar menyatukan umat Islam membangun Indonesia. (Oleh : Mursal Harahap, S.Ag. M.Kom.I/Wakil Sekretaris Bid. BAPPILU DPW PPP Sumut)  

IBUKU PINTAR

Ibu adalah seorang pahlawan bagiku, pintar dalam segala hal. Nama ibuku Hasnaidar br Lubis. Bagiku dia wanita pintar, walaupun dia sedikit cerewet, tegas, tapi hatinya sangat lembut.
Kalau teman-teman aku dating, dia itu senang sekali. Dia temanku di rumah selalu care dan kami selalu nyanyi, main gitar dan memasak bersama. Apapun yang terjadi padaku ibu yang selalu aku andalkan, karena hanya aku putri tunggalnya. Dia berharap kelak aku sukses seperti yang aku inginkan.
Ibu selalu mendidik dan mengajariku, walaupun sebenarnya ia sangat sibuk dengan pekerjaanya. Dia mengajariku ilmu bahasa inggris, matematika dan lain-lain, meskipun ibu sebenarnya bukan seorang guru.

Keahlian tersebut bagiku sangat luar biasa. Ibu juga mahir menyanyi, kami selalu bernyanyi bertiga d irumah bersama ayah. Kedua orangtuaku sangat luar biasa, ketika aku ada masalah, ibulah tempat curahan hatiku, tempat tawaku. Prestasi-prestasi yang diperoleh ibuku dalam pekerjaannya menjadi motivasi bagiku.
Aku sangat bersyukur mempunyai ibu sepertinya yang selalu kerja dan mengetahui banyak banyak hal.

Aku sangat menyayangi ibuku, karena dia pintar dalam segala hal. Ketika aku ada masalah ibuku andalanku, dia berani melawan apapun. Aku ingin seperti ibu yang pintar, walaupun aku sekarang belum pintar. Namun kuyakin suatu waktu mampu membahagiakan ayah dan ibuku yang sangat aku cintai lebih dari apapun.

Ibuku adalah pahlawan terbaiku yang pernah ada dibumi. Ibu tidak membutuhkan balasan, kecuali prestasi dan kebanggaan yang aku dapat untuk orangtuaku dan prestasi-prestasiku selama ini. Aku sangat bersyukur karena itu, semua berat doa ayah dan ibuku tercinta.
Saat ini ku sangat merindukan ibu, apalagi saat ini aku jauh. Sungguh mereka pasti kesepian tanpa aku, tak afdhal bernyanyi rebutan di rumah. Begitupun aku disini sendirian merindu, ibu tunggu aku pulang.. aku sangat menyangi ayah dan ibuku. I loveyu ayah ibu……… (Fitri Chairani Panjaitan, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

IBUKU YANG CANTIK

Ibuku adalah ciptaan Allah SWT yang sangat luar biasa, karena ibuku mempunyai hati yang tulus,serta kasih dan sayang yang tiada tara untukku dan ke-5 saudaraku.
Ibuku wanita yang sangat tangguh karena semenjak ayah telah tiada,   ibuku berperan sebagai ibu sekaligus ayah untukku dan saudara-saudaraku. Menurutku itu   tidak   mudah   dilakukan, ia bekerja tanpa mengenal waktu, apa saja yang dapat dikerjakannya akan ia lakukan, yang penting halal. Termasuk untuk memastikan kami mempunyai   masa depan baik serta berkah, setara dengan anak-anak pada umumnya.
Ketika ayah masih hidup ibu juga bekerja membantu perekonomian keluarga. Aku melihat ibuku sangat kerepotan, dimana harus berjualan sekaligus mengurus anak-anaknya. Pada saat itu aku mempunya adik kecil berusia 3 tahun. Dua kakak aku tidak tinggal di rumah karena harus menempuh pendidikan di luar kota.
Pada saat itu aku berinisiatif buat menjaga adikku, agar ibu bisa bekerja dengan leluasa. Tetapi setelah aku duduk dibangku kelas 6 SD ayah berpulang kerahmatullah. Pada saat itu ibukuserta seluruh keluargaku sangat merasa kehilangan tetapi,aku yang melihat ibukulah yang sangat rapuh,karena ia harus kehilangan pendamping hidupnya. Tak ingin berlarut dalam kesedihan ibuku mencoba bangkit dari keterpurukan.
Ibuku memulai dari awal, karena usaha jahit ayah bangkrut waktu itu. Ibuku tidak pernah menunjukan kepadaku dan saudara-saudaraku   wajah   letihnya,   malah sebaliknya ia menunjukan senyum terbaik yang sangat indah menghiasi wajah ranumnya.
Pernah bahkan sering sekali aku melihat ibu ketika selesai memasak makan siang, ia tidak langsung makan. Bahkan aku rasa ia tidak makan satu suap-pun, tapi sebagai anak aku tahu ibuku sebenarnya lapar. Tetapi, demi aku dan saudara-saudarku ia rela menahan lapar agar kami anak-anaknya merasa kenyang dan merasa cukup.
Ibuku mendidik anak-anaknya dengan sangat baik (bukan keras), ketika ia marah. Terkadang aku menentangnya, dan setelah itu aku sadar bahwa aku salah, luar biasanya ibu memaafkan kesalahanku dengan tulus. Apalagi ketika kami adik-beradik bertengkar dengan masalah besar maupun kecil, ibu akan tetap memafkan kenakalan kami.
Kadang aku merasa ibuku sudah tidak sanggup menahan beban yang besar yang ia tanggung, tetapi aku salah. Ternyata ibuku punya kekuatan luar biasa menopang bebeban berat itu. Ibu mengajari kami banyak hal.  Ibuku tidak ingin kami salah asuh, karena tidak sedikit masyarakat dimana tempat kami tinggal dan bernaung, seorang istri yang ditinggal mati suaminya dipandang sebelah mata.
Padahal mereka tidak tahu apa yang sudah dialamai ibuku, mereka  hanya pandai mencela mungkin dikarenakan kurangnya asupan agama. Maka dari itu ibuku berusaha menujukan kepada dunia bahwa ibu bisa mengidupiku dan saudara-saudaraku sampai hidup anak-anak kesayangnya terjamin dan sukses dari hasil keringat ia sendiri. Karenakebahagiaan kami adalah kebahagiannya, kesedihan kami juga kesedihannya.

Terimakasih ibu, atas apa yang telah ibu korbankan dan perjuangkan buat anak-anakmu. Ibu sangat berjasa dan berpengaruh dalam hidup kami, kami menyayangi ibu, kami mencintai ibu, karena ibu adalahibu terhebat buat kami. (Ratna Aprilia Piliang, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut)

TEGAR

Dikenal sebagai seorang yang cerewet, selalu melarang anaknya walaupun kurang di dengarkan anaknya, menjadi pemimpin rumah tangga ketika sang suami tidak ada itulah ibu ia selalu melakukan yang terbaik untuk anaknya walaupun  tindakanya atau pemikiranya terlalu berlebihan karna kasih sayangnya yang tak pernah pudar.
Tapi begitu banyak yang ia hadapi sehingga harus bersabar karna itu ia juga memiliki hati yang kuat kalau diibaraatkan hatinya terbuat dari baja yang kuat dan kokoh. Ia begitu kuat ketika menghadapi segala masalah rumah tangga terkadang ia disalahkan suaminya karena masalah sepele padahal bukan salahnya, belum lagi ketika masalah ekonomi dan masalah anaknya ketika di sekolah ataupun diluar, ia begitu tegar ketika sang suami merasa bosan terhadapnya dan diacuhkan, waluapun begitu ia masih bisa tersenyum dan menangis di hati dan kalau ditanya kenapa ia selalu menjawab tidak apa-apa. Karena itulah dia disebut juga pembohong besar berhati besar. Salah satu hal yang paling menyakitkan ia adalah ketika ia tak bisa membuat anaknya sukses dan bahagia, dan hal yang paling menyakitkan ia adalah ketika sang anak tidak berbakti kepada orangtuanya.karna cita-citanya membuat orang yang ia kasih sayangi mendapatkan kebahaagiaan dunia dan akhirat.
9 bulan iya mengandung, disaat itu iya merasakan jerih payah yg teramat dalam demi si buah hati yg akan lahir. Ketika si buah hati terlahir ke dunia di situlah kebahagiaannya yang bisa membalas jerih payah selama 9 bulan mengandung, akan tetapi ia mengetahui ini awal dari usaha untuk berikutnya ia akan membesarkan si buah hati dan menyekolahkanya hingga jenjang sarjana.
Ia tidak perduli dan malu dengan apa yang di usahakanya selama itu halal dan bisa untuk menyekolahkan si buah hati yang akan berjuang untuk masa depanya. Ketika melihat anak-anaknya sudah menyelesaikan sekolah mereka di situlah ia bisa merasa tenang, bahagia, dan sangat bangga.
Dan ia selalu berpesan kepada anak-anaknya "Jadilah orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain karna ibu paling tidak suka menjadi beban masyarakat yang kerjanya menyusahkan orang lain bagaikan benalu yang tidak tau malu", itualah pesan yang harus di tanamkan di setiap anak-anaknya

Ialah seoarang yang penenang ketika keluarganya dalam kesulitan,ialah seoarang penyemangat ketika keluarganya dalam masalah, dan dialah yang akan selalu berdiri disamping keluarganya baik senang maupun susah terimakasih ibu. (***)