Sabtu, 10 Desember 2016

FADLY ; PANCASILA KOMITMEN KEBANGSAAN YANG WAJIB DIPERTAHANKAN


Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), H. Fadly Nurzal S.Ag, mensosialisasikan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Kampus Pancing Jalan William Iskandar Medan Estate, baru-baru ini.
Hadir pada kegiatan itu, Dekan Fakutas Syariah dan Hukum DR. Zulham, M. Hum, Wakil Dekan I, DR. Andre Soemitra, MA, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dr. phil. Zainul Fuad, MA dan sejumlah tamu undangan serta peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Pada kesempatan itu, Fadly Nurzal memaparkan pengaruh perkembangan zaman terhadap Pancasila. Menurut Fadly, di era digital saat ini, dunia yang begitu luas bisa menjadi kecil. Bahkan, budaya luar sangat mudah masuk di tengah-tengah masyarakat.
“Kalau kita tidak bijak menerima informasi yang tersebar, tentunya sangat berdampak kepada negara. Coba perhatikan sekarang, budaya asing mulai mengikis budaya kita yang ramah tamah dan sopan santun,” ucapnya.
Disebutkan Fadly Nurzal, para generasi bangsa saat ini harus lebih berani menyampaikan atau mengutarakan gagasan serta pemikiran positif pada sebuah forum. “Di zaman yang serba digital semuanya harus menjadi perbal. Artinya kita harus berani menyampaikan pikiran secara terbuka. Kalau tidak, orang pintar sekalipun akan tertinggal,” sebutnya.
Lebih jauh dikatakan Fadly, masyarakat Indonesia sangat hebat karena memiliki kebhinnekaan. Ada berbagai macam suku di Indonesia dan bersatu bersama.
“Adanya komitmen kebangsaan serta kesepakatan keberagaman suku dan budaya inilah terbentuk Pancasila,” paparnya.
Fadly Nurzal mengatakan pancasila sebagai dasar Negara merupakan modal utama dalam menjaga kebinekaan. Seluruh perilaku dan sikap serta komitmen berbangsa dan bernegara harus mengacu dan mempedomani nilai-nilai Pancasila.
“Jika seluruh bangsa ini mengamalkan nilai-nilai pancasila, saya yakin bangsa ini sudah sejak dulu maju dan sebagaimana negara-negara yang sudah maju,”sebut Fadly.
Memang harus kita akui, lanjut Fadly ada skenario besar yang tidak mau Indonesia maju. Karena jika Indonesia maju, akan mengganggu kepentingan kelompok-kelompok tertentu. Untuk menghambat laju kemajuan bangsa kita, jelas Fadly, rakyat Indonesia harus dijauh dari Pancasila sebaga dasar negara, dan target utamanya adalah generasi muda.
Skenario tersebut, dikemas dalam bentuk gangguan-gangguan, mulai dari gangguan budaya, idiologi, ekonomi, sosial politik dan sebagainya. “Narkoba salah satu gangguan dengan target utama generasi muda. Maka saat ini kasus narkoba sudah masuk ke seluruh kelompok umur dan status social,”ucapnya.
Dibagian beberapa peserta sosialisasi mengungkapkan, bahwa Pancasila harus menjadi style kehidupan seluruh rakyat Indonesia. Jika tidak, pancasila hanya sebagai sebuah dokumen usang. Ibarat rumah, bangunannya adalah Pancasila, aturannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Karena itu, orang yang ada di rumah tersebut wajib mengamalkan dan melaksanakan aturan-aturan yang digariskan pancasila.

“Kalau pancasila hilang, itu sama artinya bangsa ini juga telah hilang,”kata beberapa peserta sosialisasi. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar