Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi
Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), H. Fadly Nurzal S.Ag, mensosialisasikan
empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) di
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara,
Kampus Pancing Jalan William Iskandar Medan Estate, baru-baru ini.
Hadir pada kegiatan itu, Dekan Fakutas
Syariah dan Hukum DR. Zulham, M. Hum, Wakil Dekan I, DR. Andre Soemitra, MA,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dr. phil. Zainul Fuad, MA dan sejumlah tamu undangan
serta peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Pada kesempatan itu, Fadly Nurzal
memaparkan pengaruh perkembangan zaman terhadap Pancasila. Menurut Fadly, di
era digital saat ini, dunia yang begitu luas bisa menjadi kecil. Bahkan, budaya
luar sangat mudah masuk di tengah-tengah masyarakat.
“Kalau kita tidak bijak menerima informasi
yang tersebar, tentunya sangat berdampak kepada negara. Coba perhatikan
sekarang, budaya asing mulai mengikis budaya kita yang ramah tamah dan sopan
santun,” ucapnya.
Disebutkan Fadly Nurzal, para generasi
bangsa saat ini harus lebih berani menyampaikan atau mengutarakan gagasan serta
pemikiran positif pada sebuah forum. “Di zaman yang serba digital semuanya
harus menjadi perbal. Artinya kita harus berani menyampaikan pikiran secara
terbuka. Kalau tidak, orang pintar sekalipun akan tertinggal,” sebutnya.
Lebih jauh dikatakan Fadly, masyarakat
Indonesia sangat hebat karena memiliki kebhinnekaan. Ada berbagai macam suku di
Indonesia dan bersatu bersama.
“Adanya komitmen kebangsaan serta
kesepakatan keberagaman suku dan budaya inilah terbentuk Pancasila,” paparnya.
Fadly Nurzal mengatakan pancasila sebagai
dasar Negara merupakan modal utama dalam menjaga kebinekaan. Seluruh perilaku
dan sikap serta komitmen berbangsa dan bernegara harus mengacu dan mempedomani
nilai-nilai Pancasila.
“Jika seluruh bangsa ini mengamalkan
nilai-nilai pancasila, saya yakin bangsa ini sudah sejak dulu maju dan
sebagaimana negara-negara yang sudah maju,”sebut Fadly.
Memang harus kita akui, lanjut Fadly ada
skenario besar yang tidak mau Indonesia maju. Karena jika Indonesia maju, akan
mengganggu kepentingan kelompok-kelompok tertentu. Untuk menghambat laju
kemajuan bangsa kita, jelas Fadly, rakyat Indonesia harus dijauh dari Pancasila
sebaga dasar negara, dan target utamanya adalah generasi muda.
Skenario tersebut, dikemas dalam bentuk
gangguan-gangguan, mulai dari gangguan budaya, idiologi, ekonomi, sosial
politik dan sebagainya. “Narkoba salah satu gangguan dengan target utama
generasi muda. Maka saat ini kasus narkoba sudah masuk ke seluruh kelompok umur
dan status social,”ucapnya.
Dibagian beberapa peserta sosialisasi
mengungkapkan, bahwa Pancasila harus menjadi style kehidupan seluruh rakyat
Indonesia. Jika tidak, pancasila hanya sebagai sebuah dokumen usang. Ibarat
rumah, bangunannya adalah Pancasila, aturannya nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila. Karena itu, orang yang ada di rumah tersebut wajib mengamalkan
dan melaksanakan aturan-aturan yang digariskan pancasila.
“Kalau pancasila hilang, itu sama artinya
bangsa ini juga telah hilang,”kata beberapa peserta sosialisasi. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar